Minggu, 28 Februari 2010

Rudy Anggap Danur Pelatih Terpintar di Indonesia

Minggu, 28 Februari 2010 08:29:47 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Dari segi usia, Danurwindo dan Rudy William Keeltjes tidak jauh beda. Dua orang ini adalah pesepakbola Indonesia era 70an. Sebagai pelatih, keduanya juga seangkatan. Meski begitu Rudy menganggap Danur lebih hebat darinya.

Menurut pelatih yang kini membesut Persebaya itu, Danur adalah pelatih paling pintar di Indonesia saat ini. Selain itu Danur juga pelatih sarat pengalaman. Selain berkiprah di sepakbola nasional, pelatih kelahiran Kutoharjo, Jawa Tengah itu pernah menimba ilmu di Italia dan Inggris.

''Saya tidak lebih bagus dari Danur. Menurut saya tidak ada pelatih Indonesia yang ilmunya melebihi Danur, termasuk Sinyo Aliandoe,'' aku Rudy, Sabtu (27/2/2010).

Padahal kita tahu bahwa Sinyo saat ini merupakan pelatih terbaik Indonesia. Sebab mantan pelatih Arema Malang itu pernah membawa Indonesia hampir lolos ke Piala Dunia sebelum kalah dalam pertandingan terakhir lawan Korea Selatan.

Meski sarat ilmu dan pengalaman, namun Danur tidak pernah membawa tim yang dibesutnya menjadi jawara Liga Indonesia.

Meski sudah tergusur dari posisinya sebagai pelatih kepala, kini Danur punya tugas baru, yakni sebagai direktur teknik.

Memanfaatkan ilmu sepakbola Danur yang luar biasa, Rudy bakal meningkatkan intensitasnya untuk berkomunikasi dengan mantan pelatih Persija Jakarta itu.

''Saya harapkan kerja bersamanya dengan itu saya yakin tim ini lebih baik. Saya tidak akan merombak taktik Danur. Namun saya hanya memperbaiki saja,'' pungkas Rudy.[sya/ted]
sumber : beritajatim.com

Rudy Terapkan Jam Malam Pemain Persebaya

Minggu, 28 Februari 2010 07:38:34 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Sosok Rudy William Keeltjes memang bukan orang baru di Persebaya. Selain menjadi bintang Bajul Ijo pada era 70an, pria bertubuh tegap ini pernah dua kali melatih Persebaya. Kali ini, dia mendapat kesempatan untuk melatih tim sarat sejarah ini untuk ketiga kalinya.

Dimana pun dia melatih, hanya satu kata untuk menggambarkan Keeltjes, yakni disiplin. Ya, pelatih keturunan Madura-Belanda ini memang orang yang sangat disiplin, terutama soal waktu. Ia tidak segan mencadangkan pemain yang indispliner, meski pemain itu berkualitas..

Rudy menjelaskan, Senin (1/3/2010) besok dirinya akan berbicara dengan pemainnya mengenai peraturan yang harus dipatuhi oleh pemain. Salah satunya adalah masalah jam malam. Ketika Persebaya dibawah kendali Danurwindo, jam malam tidak diberlakukan.

''Kalau pulang jam satu malam itu tidak logis. Paling lambat jam 11 malam. Lebih satu menit menit saja saya akan denda uang,'' tegas Rudy, Minggu (28/02/2010).

Uang itu nantinya akan diberikan ke fakir miskin. Ia hanya berharap dengan aturan itu pemain menjadi manusia yang disiplin dan menghargai waktu. Selain itu ia secara tegas akan membangku cadangkan pemain yang indisipliner saat latihan.

''Mungkin sepulang latihan saya akan istirahat di mess untuk ngobrol dan mengawasi pemain. Tapi saya juga bukan polisi. Saya juga tetap pulang,'' pungkasnya.[sya/ted]
sumber : beritajatim.com

Lagi, Persebaya Jadi Sapi Perahan Komdis

Sabtu, 27 Februari 2010 18:32:56 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Persebaya Surabaya kembali menjadi sapi perah PSSI. Setelah dihukum ratusan juta Rupiah, kini Persebaya kembali didenda Rp 250 juta oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Hukuman itu dikarenakan nyanyain suporter Persebaya, Bonek yang dinilai melakukan diskriminatif terhadap suporter lain.

Dalam fax yang dikirimkan ke Mess Persebaya, Sabtu (27/2/2010) tertuliskan, hukuman Rp 250 juta diberikan karena pada tanggal 14 Februari lalu, saat Bajul Ijo meladeni Persib Bandung, suporternya, Bonek, kedapatan bernyanyi lagu yang bersifat intimidatif.

''Fax ini tertulis bahwa panpel Persebaya dikenakan sanksi denda 250 juta. Paling lambat dibayarkan 25 Maret mendatang,'' ucap Cholid.

Atas hukuman itu, Cholid menegaskan bahwa pihaknya akan mengajukan banding ke PSSI. Sebab dia mengatakan, perlakuan serupa sebenarnya tidak hanya terjadi di Surabaya. Sebab ketika Bajul Ijo tandang ke tempat lain, selalu ada nyanyian yang sifatnya intimidatif kepada timnya. ''Kalau seperti ini bisa-bisa setiap pertandingan kita kena denda,'' katanya singkat.

Selain itu ia berharap dan menghimbau agar Bonek tidak mengulangi nyanyian yang intimidatif. Sebab itu sama saja merugikan Persebaya. Apalagi sebelumnya Persebaya juga sudah mendapatkan banyak denda karena ulah segelintir Bonek. [sya/kun]
sumber : beritajatim.com

Sabtu, 27 Februari 2010

Stopper Argentina Resmi Gabung Persebaya, Ngon-Taka Didepak?

Sabtu, 27 Februari 2010 18:09:51 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Siapa pemain yang akan didepak Persebaya nampaknya mulai menunjukkan titik terang. Manajemen mengaku sudah menentukan nama pemain yang harus angkat kopor dari Mess Karanggayam. Mereka berencana mengumumkan kepastian pemain baru, Senin (1/3/2010) besok lusa.

Asisten manajer Persebaya, Cholid Goromah, Sabtu (27/2/2010) mengatakan, pihaknya sudah mengantongi dua nama yang menjadi kandidat kuat pemain yang terdepak dari Persebaya. Tapi ketika didesak untuk menyebutkan dua pemain itu, Cholid menolak. Padahal, batas pendaftaran pemain baru adalah, Minggu (28/2/2010) besol siang. ''Yang jelas saat ini Ngon A Djam sudah pulang ke Kamerun, istrinya kecelakaan,'' ucapnya.

Apakah itu berarti Ngon sudah didepak Persebaya? Cholid tidak mau mengiyakan hal itu. Namun menurut kabar, Ngon dan pemain asal Jepang, Taka Uchida adalah dua pemain yang dimaksud Cholid. ''Sudah ada gambaran, tapi saya tidak berani mengumumkan sebelum itu pasti,'' tandasnya.

Sementara itu, selain mengumumkan Rudy Keeltjes sebagai pelatih kepala, Persebaya juga mengumumkan secara resmi Juan Marcelo Cirelli sebagai pemain anyar Persebaya. Bek berusia 24 tahun itu diplot sebagai penambal lini belakang yang bobrok. Sebab Bajul Ijo sudah kebobolan 26 gol dari 22 pertandingan yang sudah dijalani.

Kedatangan pemain Argentina itu diharapkan mampu menambal lini belakang Persebaya yang sangat kropos. ''Juan hari ini positif perkuat Persebaya,'' kata Cholid.

Selain itu, kehadiran Marcelo membuat posisi AndersOn da Silva terancam. Sebab saat ini stok pemain asing di Persebaya sangat melimpah, yakni enam pemain. Kondisi ini membuat Bajul Ijo setidaknya harus mendepak satu pemain non Asia. ''Sampai hari ini belum kita putuskan, tapi kita sudah punya gambaran. Yang pasti John Tarkpor tidak mungkin diganti,'' tutup Cholid. [sya/kun]
sumber : beritajatim.com

Sentuhan Pertama Keltjes Perbaiki Lini Belakang Persebaya

Sabtu, 27 Februari 2010 17:57:40 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Pelatih anyar Persebaya, Rudy William Keeltjes akhirnya untuk pertama kali menginjakkan kaki di Mess Persebaya, Sabtu (27/2/2010) siang ini. Dirinya resmi meneruskan Danurwindo sebagai pemimpin Endra Pras cs mengarungi sisa 12 pertandingan di Superliga.

Kepada wartawan, Rudy mengatakan, hal pertama yang akan dia lakukan adalah memperbaiki lini belakang. Apalagi Bajul Ijo saat ini sudah kebobolan 36 gol dari 22 pertandingan. ''Saya perbaiki pertahanan, dari bawah ke depan. Persebaya bertahan dengan menyerang tidak imbang, itu yang harus dibenahi. Pemain yang sudah ada akan saya memaksimalkan,'' kata Rudy.

Menurutnya, memperbaiki Persebaya bukan hal yang sulit. Sebab, masalah di Bajul Ijo tidak terlalu kronis. Langkah pertama, dirinya akan berbicara ke tim. ''Senin, setelah latihan pagi, saya akan berbicara dengan pemain. Keuntungan saya, kiri kanan masih ada Mat Halil dan Anang Ma'ruf. Anang fisik cedera, tapi otaknya tidak,'' lanjutnya.

Rudy menceritakan, dirinya sebenarnya sudah deal dengan Persitara Jakarta Utara, namun mendadak ia dikontak oleh manajemen Persebaya. Mendengar Bajul Ijo meminatinya, Rudy langsung membatalkan niatannya untuk membesut Persitara. ''Ini bukan soal uang. Saya datang ikhlas. Yang penting bagaimana caranya Persebaya bagus,'' sambungnya.

Sedangkan nantinya, dirinya sangat berharap Danurwindo sebagai direktur teknis memberikan banyak saran ke dirinya mengenai kondisi tim. Namun, ia menolak jika Danur mengintervensi pekerjaannya sebagai pelatih kepala.

''Saya senang jika Danur banyak saran ke kita. Saya kalau kesulitan datang ke dia. Persebaya bukan tim jelek, cuma kurang mujur, kinerja sistem tidak maksimal. Kalau ke papan atas mungkin masih banyak jalan,'' tutup mantan punggawa Persebaya era 70an itu. [sya/kun]
sumber : beritajatim.com

Rudy Keltjes Resmi Tangani Persebaya

Sabtu, 27 Februari 2010 16:14:12 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Persebaya akhirnya mengumumkan secara resmi Rudy William Keeltjes sebagai pelatih kepala menggantikan posisi Danurwindo. Selain itu, manajemen Bajul Ijo juga mengumumkan jika Danur tidak dipecat, melainkan diangkat sebagai direktur teknik di Persebaya.

Asisten manajer Persebaya, Cholid Goromah, Sabtu (27/2/2010) mengakui jika, Jumat (26/2/2010) kemarin pihaknya memang melakukan pertemuan dengan Rudy. ''Rudy mulai hari ini sudah positif menangani tim persebaya menggantikan Danurwindo. Danur, sesuai dengan pembicaraan, dia duduk di direktur teknik,'' ucap Cholid kepada wartawan.

Cholid menambahkan, pergantian pelatih saat kompetisi sudah berjalan memang tidak lazim dan sangat riskan. Tapi karena banyak tekanan, terutama dari suporter yang menuntut pergantian Danur, Persebaya pun akhirnya merealisasi hal itu. Apalagi disisi lain saat ini prestasi Bajul Ijo terpuruk di papan bawah.

''Nanti Danur bisa memberi masukan kepada pelatih baru, supaya tidak drastis berubah. Saya juga sudah berika gambaran bagaimana kondisi tim saat ini,'' lanjutnya.

Yang mengejutkan, menurut Cholid, ternyata bukan manajemen yang memutuskan hubungan dengan Danur. Selain itu menejemen juga iba dengan nasib Danus, sebab dia sangat dalam tekanan suporter. Jadinya, sebelum manajemen berbicara, Danur sudah buka mulut tentang masa depannya. ''Tolong lebih bagus ganti saya saja,'' kata Cholid menirukan ucapan Danur.

Manajemen juga sudah menjanjikan hadiah khusus kepada Rudy bila mantan pelatih Persijap Jepara itu membawa Bajul Ijo ke papan atas. ''Saya optimis cak Rudy bisa membawa Persebaya ke papan atas. Apalagi dia juga arek Suroboyo,'' pungkasnya. [sya/kun]
sumber : beritajatim.com

Jumat, 26 Februari 2010

Besok, Persebaya Perkenalkan Rudy Keljtes

Jum'at, 26 Februari 2010 18:37:20 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Manajemen Persebaya Surabaya tampaknya terlalu terbuka dalam membeberkan siapa pengganti Danurwindo sebagai pelatih kepala di Bajul Ijo. Toh sebenarnya pendukung setianya, bonek, sudah tahu siapa penerus Danur, yakni Rudy William Keltjes.

Tidak ada yang tahu di mana manajemen melakukan deal dengan mantan pelatih Deltras Sidoarjo itu. Meskipun akhirnya manajemen mau membuka mulut setelah didesak wartawan. Asisten Manajer Persebaya, Cholid Goromah, Jumat (26/2/2010) malam mengatakan, Rudy akan diumumkan sebagai pelatih Persebaya, Sabtu (27/2/2010) siang.

Peresmian Rudy sebagai pelatih kepala Persebaya sekaligus menampik beragam isu yang mengaitkan Bajul Ijo dengan beberapa nama pelatih, seperti Freddy Muli dan Gusnul Yakin. ''Mudah-mudahan setelah pengumuman nanti, situasi kembali kondusif dan pelatih serta pemain bisa fokus ke pertandingan lawan PSM Makassar,'' ucap Cholid.

Sementara itu, Rudy sendiri masih belum bisa memberi komentar seputar kabar itu. Tapi, ia membenarkan jika hari ini dirinya mengadakan pertemuan dengan manajemen di suatu tempat yang dirahasiakan. Nantinya, Rudy mulai memimpin latihan pertamanya, Senin (1/3/2010) mendatang. Sedang hingga kini pemain Persebaya masih menikmati liburan usai ditahan imbang Persijap Jepara.[air/sya]
sumber : beritajatim.com

Kamis, 25 Februari 2010

Asal Ada Anang, Rudy Keltjes Siap Gantikan Danur

Kamis, 25 Februari 2010 18:50:16 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Dikaitkan sebagai pengganti Danurwindo di Persebaya, membuat Rudy William Keltjes angkat bicara. Dikonfirmasi mengenai hal ini, Rudy mengaku bersedia melatih Bajul Ijo. Tapi dengan satu syarat, Anang Ma'ruf harus tetap dipertahankan manajemen.

Ketika dihubungi wartawan, Kamis (25/2/2010) sore tadi, Rudy mengaku tahu jika dirinya dikaitkan dengan Persebaya. "Saya masih belum tahu. Manajemen juga belum menghubungi saya," aku Rudy.

Mantan pelatih Deltras Sidoarjo dan PSMS Medan itu menambahkan, dirinya saat ini masih berada di Jakarta. Rudy menyebutkan, dirinya hanya mau membesut Bajul Ijo jika pemain gaek yang berposisi di wing back kanan, Anang Ma'ruf dipertahankan manajemen Persebaya.

Ungkapan Rudy memang tidak mengada-ada. Sebab Rudy mengaku dirinya adalah salah satu fans pemain yang mengenakan kostum 15 itu. Ia beranggapan, selain elegan, Anang juga punya keistimewaan yakni umpannya yang sangat memanjakan striker-striker Persebaya.

"Dia adalah pemain bagus. Kalau saya bisa menyebut, dia adalah playmaker di sisi kanan Persebaya," papar ayah dari pesepakbola, Steven Keltjes itu.

Sementara itu, kabar bergabungnya Rudy ke Persebaya memang masih belum pasti. Sebab, manajemen Bajul Ijo hingga kini belum mengumunkan secara resmi siapa pengganti Danurwindo. Sedangkan, Danur sendiri dikabarkan bakal diangkat sebagai direktur teknik Persebaya. [sya/kun]
sumber : beritajatim.com

Indonesia Kirim Juara Cilik ke Liga Champion

Nama Indonesia terwakili dalam laga 16 besar Liga Champions antara Manchester United dan AC Milan di Old Trafford, Manchester, I10 Maret 2010.

Memang tak ada pemain Indonesia yang berlaga di sana. Melainkan dua 'juara cilik': Kiva Nabiel Mansour asal Jakarta dan Jordan Jireh dari Bandung.

Kiva (7 tahun) dan Jordan (9 tahun) akan digandeng Wayne Rooney cs sebagai pendamping pemain ketika memasuki lapangan dalam laga itu. Mereka juga bisa merealisasikan mimpi bertemu dan berbincang dengan idolanya itu. Apalagi, Kiva mengaku penggemar berat Rooney.


"Selamat kepada Kiva dan Jordan. Mungkin perjalanan ke Inggris nanti tak terbayang oleh mereka sebelumnya," kata Tom Oaker, CEO Standard Chartered Indonesia dalam jumpa pers.

Kiva dan Jordan akan bergabung dengan 35 anak-anak dari lima negara lain yakni Singapura, Malaysia, Korea, Hongkong dan Uni Emirat Arab. Mereka akan didampingi salah satu dari orangtuanya dalam tur selama lima hari di Negeri Pangeran Charles itu.

"Acara ini merupakan program empat tahunan sekali dari UEFA. Kebetulan kali ini Indonesia mendapatkan wakil di laga MU vs Milan itu," tutur Vadyo Munaan, Vice President & Senior Country Manager MasterCard.

Acara ini merupakan kerjasama antara Standard Chartered dan MasterCard yang tak lain adalah sponsor resmi Liga Champions. Orangtua Kiva dan Jordan adalah nasabah Stanchart yang menggunakan kartu kredit dengan transaksi terbesar selama kampanye Juara Cilik periode 1 Desember 2009-31 Januari 2010.
sumber : vivanews.com

Danurwindo Dipecat!!

Kamis, 25 Februari 2010 16:09:26 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Prestasi Persebaya yang angin-anginan memang membuat pendukung Persebaya, Bonek gemas sehingga mendesak manajemen agar mendepak pelatih, Danurwindo. Tuntutan itu pun disetujui oleh manajemen. Tepatnya hari ini, Kamis (25/2/2010), dikabarkan Danur tak lagi menjadi pelatih kepala di Persebaya.

Siang ini, memang manajemen mengumpulkan seluruh pemain beserta tim pelatih. Tapi dalam pertemuan itu tidak semua pemain datang. Enam pemain absen dalam pertemuan tadi, yakni Ngon A Djam, Andi Oddang, Satrio Syam, Supriyono, Josh Maguire dan John Tarkpor.

Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, pertemuan itu berlangsung kurang lebih selama satu jam. Inti dari pertemuan itu adalah pengumuman pemecatan Danurwindo. Menurutnya, dalam pertemuan tadi, manajemen juga menyebutkan pengganti Danur, yakni Rudy Keltjes.

''Ada baiknya kalau sampeyan juga konfirmasi ke manajemen,'' kata sumber yang mewanti-wanti agar namanya tidak disebutkan itu.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, manajer Persebaya, Saleh Ismail Mukadar masih malu-malu untuk mengungkapkan kenyataannya. Namun dari pernyataannya, mengindikasikan bahwa Danur memang tidak berumur panjang di tim yang identik dengan warna hijau itu.

''Sampai dengan hari ini Pak Danur masih pelatih Persebaya. Tapi saya tidak tahu nanti malam atau besok apa tetap melatih disini,'' ucap Saleh seolah menutupi hal yang terjadi.

Sementara itu, Danurwindo hingga kini belum memberikan komentar atas kabar pemecatan itu. Ketika beritajatim.com sudah mencoba menghubunginya, namun tidak ada respon dari Danur.� Tapi yang jelas, sebelumnya asisten manajer Persebaya, Cholid Goromah mengungkapkan jika posisi Danur akan dinaikkan menjadi penasehat teknis. [sya/kun]
sumber : beritajatim.com

Manajemen Persebaya Tantang Bonek Datangkan Freddy Muli

Rabu, 24 Februari 2010 20:07:33 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Tuntutan suporter Persebaya, Bonek agar pelatih Danurwindo mundur dijawab oleh manajemen Bajul Ijo. Manajemen mengatakan siap memecat Danurwindo, asal Bonek berkontribusi untuk ikut mencarikan sosok pelatih yang berkualitas. Sementara ini, nama mengerucut pada pelatih Persebaya tahun lalu, Freddy Muli.

Asisten manajer Persebaya, Cholid Goromah, Rabu (24/2/2010) malam ini mengatakan, mengganti pelatih saat kompetisi berjalan seperti ini akan sangat riskan. Apalagi tidak ada jaminan bahwa pelatih baru itu cocok dan mampu mengangkat prestasi Persebaya.

Mengenai nasib Danur dan rencana untuk mendatangkan Freddy Muli, Cholid mengatakan, jauh hari Persebaya sudah melakukan kontak dengan Freddy. Namun saat itu Freddy mengatakan, untuk mendapatkan dirinya manajemen harus meminta izin dengan Bupati Dafonsoro. Sebab, Freddy sudah berkomitmen untuk mengantar Persidafon masuk Superliga.

''Mereka tadi mengatakan sudah melakukan kontak dengan Freddy Muli. Untuk itu saya tantang mereka, kalau mereka bisa mendatangkan Freddy, syukur-syukur kalau Freddy besok bisa datang langsung kita kontrak,'' ucapnya.

Cholid menambahkan, kalau Freddy jadi bergabung dengan Persebaya, maka Persebaya akan mengangkat Danurwindo sebagai direktur teknis. ''Sehingga kita tidak perlu mengangkat Danur. Nanti kan Freddy tinggal meneruskan program Danur selama ini,'' tutup Cholid.

Sebelumnya, lima perwakilan Bonek bertemu dengan perwakilan manajemen. Menurut salah satu perwakilan Bonek, Sinyo Devara, inti dari tuntutan Bonek ke manajemen hanya satu, yakni pemecatan Danur. Sebab Bonek menilai selama ini Danur kurang kominikatif dengan pemain. ''Dalam dua hari ini harus ada kepastian tentang nasib Danur,'' tegas Sinyo. [dny/kun]
sumber : beritajatim.com

Persebaya Kontrak Stopper Asing Baru, Posisi Anderson Terancam

Rabu, 24 Februari 2010 21:02:36 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Lini belakang yang kurang rapat membuat Persebaya berinisiatif untuk mendatangkan pemain baru. Dan janji manajemen untuk mengkontrak pemain anyar ditepati. Mereka mengaku sudah mengontrak stopper asal Argentina bernama Juan Marcelo Cirelli.

Menurut asisten manajer Persebaya, Cholid Goromah, Rabu (24/2/2010) malam ini, dirinya sebenarnya sudah lama deal harga dengan pemain berambut pirang itu. ''Cuma memang kita sengaja tidak umumkan, soalnya kita tidak mau merusak kondisi tim,'' ucap Cholid kepada wartawan.

Kedatangan Marcelo tentu membuat posisi kapten Persebaya, Anderson da Silva terancam. Sebab kuota pemain asing, baik itu Asia maupun non-Asia sudah penuh. Kalau Marcelo datang, tentu Persebaya harus mencoret satu diantara tiga pemainnya, yakni Anderson, Ngon A Djam dan Tarkpor. Untuk nama terakhir, dipastikan bakal aman sebab selama ini kontribusi Tarkpor tak terbantahkan.

''Saat ini kita sudah mendatangkan pemain asal Korea Selatan. Mungkin malam ini atau mungkin juga besok kita akan hadir,'' sambung pria yang juga ketua harian Persebaya ini.

Mengenai penampilan timnya sore tadi, Cholid tidak bisa menjelaskan mengapa timnya angin-anginan. ''Saya rasa bukan karena psikologis, sebab mereka bukan pemain baru. Saya juga tidak mengerti mengapa mereka angin-anginan. Padahal tanggung jawab manajemen sudah lunas. Musim ini Persebaya tidak hutang sepeserpun dengan pemain,'' tutup Cholid. [sya/kun]
sumber : beritajatim.com

Rabu, 24 Februari 2010

Resmi Dilarang Pakai Atribut

SURAT keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akhirnya nongol di markas Persebaya. Surat itu me­mutuskan sanksi larangan kepada pendukung Per­se­baya untuk mengenakan atribut selama dua tahun.

Ketua Panpel Persebaya Helly P Suyanto menya­ta­kan kecewa dengan kinerja komdis. Menurutnya, komdis seharusnya lebih cermat dalam mengirim­kan surat putusan. Sebab, hal itu akan menjadi dasar klub yang bersangkutan untuk melakukan langkah selanjutnya.

Apalagi, lanjut dia, klausul banding dinyatakan sah jika tidak lebih dari waktu tertentu. ''Kalau tidak salah 3 x 24 jam. Itu kan membatasi gerak klub,'' ujar Helly. ''Dengan keterlambatan surat itu, saya yakin banyak klub yang kebingungan,'' terangnya.

Seperti pihak Persebaya, Helly meyakini banyak klub yang merasa dirugikan dengan keterlambatan datangnya surat keputusan komdis tersebut. ''Terus terang, kami sebenarnya sedikit gamang ketika mensosialisasikan himbauan pada suporter agar tidak beratribut,'' jelasnya.

Sebelumnya, Helly menyatakan bahwa pihaknya sempat menghubungi pihak komdis terkait hukuman larangan agar suporter Persebaya tak beratribut. Ketika itu, dia mendapat jawaban bahwa hukuman itu memang benar dan surat telah terkirim.

Menurut Helly, kebiasaan terlambat yang dila­ku­kan komdis tersebut tidak hanya terkait kasus ini. Se­belumnya, surat klarifikasi bahwa hukuman laga usiran antara Persebaya dan Sriwijaya (10/2) dihelat di Malang adalah kesalahan ketik juga mengalami keterlambatan. Persebaya baru menerima surat klarifikasi tersebut sehari sebelum pertandingan. (uan/ca)
sumber : jawapos.com

Menyerang untuk Menang

SURABAYA - Problem recovery menghiasi persiapan Persebaya jelang menjamu Persi­jap Jepara di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, sore ini (siaran langsung AnTV pukul 15.30). Persebaya hanya punya waktu dua hari untuk melakoni laga tersebut. Sebelum­nya, Green Force -julukan Perse­baya- kalah 0-1 di markas Arema Malang (21/2).

Tapi, hal itu bukan menjadi ala­san bagi Persebaya untuk kem­bali kehilangan poin di kandang. Se­ja­uh ini, Anderson Da Silva dkk su­dah kehilangan 13 poin di kan­dang. Hal itu seiring keka­lahan oleh Persipura (29/11), Sri­wijaya FC (14/2), dan Persik Kediri (30/12). Selain itu, Persebaya juga di­tahan imbang Bontang FC (18/10) dan Persiba Balikpapan (19/12).

"Memang, waktu istirahat kami sangat mepet. Tapi, dengan du­ku­ngan suporter dan kondisi mental pemain yang cukup baik, saya yakin skema bermain me­nyerang bisa berjalan," kata pelatih Persebaya Danurwindo kemarin (23/2).

Meski baru kalah menyakitkan oleh Arema, Danur yakin mental pemainnya tetap terjaga. Dia optimistis timnya kembali tampil menawan. "Sepanjang pertan­di­ngan lawan Arema, lini belakang bisa menjalankan instruksi de­ngan baik. Kalau itu kembali dijalankan, saya optimistis kami bisa menang," tegasnya.

Ya, lini belakang memang juga menjadi perhatian Danur. Ini merupakan wujud antisipasi dari serangan balik cepat yang biasa diterapkan Laskar Kalinyamat - julukan Persijap. Menurut Danur, Persijap bakal menerap­kan kolektivitas tim sebagai mo­dal melakukan serangan balik.

Persebaya enggan terpengaruh kabar bahwa Persijap tidak tampil full team. Persebaya tetap me­was­padai gelandang asal Brazil Sergio Junior yang di­ka­barkan cedera. ''Kalau cedera kok tetap dibawa? Itu sinyal bahwa dia akan tampil dalam pertandingan besok (nanti sore, Red)," kata Danur.

Junior adalah pencetak gol ke­me­nangan Persijap saat per­te­muan pertama di Jepara lalu. ''Kami masih memantau perkem­bangan Junior. Kalau fit, itu bisa menjadi modal mengimbangi lini tengah Persebaya,'' terang Junae­di, pelatih Persijap. Selain Junior, bek Ferly La'ala dan pe­nye­rang Noorhadi dikabarkan absen.

Pria yang akrab disapa Bang Jun itu menyatakan, Persebaya unggul di lini tengah. Hal tersebut tak lepas dari peran John Tarkpor dan Taufiq. Meski begitu, Bang Jun tidak akan menginstruksikan penjagaan secara khusus kepada pemain Persebaya.

Yang pasti, Persijap berambisi menang demi memperbaiki rekor tandangnya. Dalam delapan laga away, Laskar Kalinyamat hanya membawa pulang tiga angka. Di antaranya diraih dari sukses me­na­han Persela dan Persija. ''Tentu saja, kami ingin melanjutkan hasil itu,'' tutur Bang Jun. (uan/ca)
sumber : jawapos.com

Senin, 22 Februari 2010

Panpel Persebaya Minta Polisi Tindak Tegas Calo

Senin, 22 Februari 2010 20:01:43 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Selama ini calo tiket pertandingan memang meresahkan. Tak hanya pihak panpel yang dirugikan, suporter tentu menjadi menjadi korban paling dirugikan.

Untuk itu, panpel bakal melakukan tindakan tegas. Mereka meminta aparat keamanan untuk mengamankan calo saat Persebaya bertemu Persijap Jepara, Rabu (24/2/2010) sore.

Fenomena calo memang tidak pertama terjadi. Bukan hanya Persebaya saja, tapi di tim lain yang menyelenggarakan pertandingan bergengsi pasti mereka akan mencuri kesempatan. ''Saya minta tolong ke aparat keamanan, kalau ada calo yang meresahkan tolong segera diamankan,'' ucap Ketua Panpel, Paulus Helly, Senin (22/2/2010) sore.

Untuk pertandingan lawan Persijap besok, Panpel memang menyiapkan tiket sebanyak 29 ribu. Bila diperinci, untuk tiket VIP sejumlah 250, tiket utama 1.400, tiket ekonomi umum sebanyak 15.900 dan tiket ekonomi suporter sebanyak 11.000. Sisanya adalah untuk free pass.

''Kita memang membedakan tiket yang dicetak untuk umum dan untuk elemen suporter. Untuk elemen yang mendapat jatah harus menunjukkan KTA saat akan masuk,'' kata Helly.

Helly juga menghimbau agar penonton menggunakan pakaian hitam. Warna hitam diartikan sebagai rasa duka Persebaya karena mendapat perlakuan yang kurang memuaskan dari PSSI. Untuk penonton yang tetap memakai kaus hijau, panpel sudah menyiapkan kantong hitam yang nantinya bisa jadi rompi atau tempat pakaian.

''Sebenarnya surat keputusan komisi banding memang belum kami terima, meski mereka berdalih sudah mengirim. Tapi nyatanya belum sampai ke sekretariat. Selama ini hanya tahu dari media. Tapi untuk mengantisipasi, kami akan patuh untuk tidak mengenakan atribut,'' jelas Helly. [sya/kun]
source : beritajatim.com

Kekalahan dari Arema Dongkrak Motivasi Pemain Persebaya

Senin, 22 Februari 2010 20:12:04 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Meski baru saja kalah lawan tuan rumah Arema Indonesia, Minggu (21/2/2010) kemarin, namun tak menyurutkan mental pemain Persebaya Surabaya. Bahkan menurut pelatih Persebaya, Danurwindo, pemainnya justru bangga karena mereka hanya kalah secara skor saja.

Danur yang ditemui usai mendampingi timnya latihan, Senin (22/2/2010) sore mengatakan, fokus utama latihannya adalah pemulihan kondisi. Sebab masa istirahat Persebaya sangat pendek. Apalagi, Rabu (24/2/2010) mendatang Bajul Ijo kembali bertanding lawan Persijap Jepara di kandang buaya, Stadion Gelora 10 Nopember.

''Saya bicara ke anak-anak. Memang secara hasil memang kita kalah, tapi mereka tidak merasa kalah. Kemarin yang kita hadapi adalah tim nomor satu di klasemen. Mereka sangat kuat, tapi kita juga berhasil menyulitkan mereka. Meski kalah tapi kita bangga,'' urai Danur.

Menurut Danur, meski timnya bermain cukup apik dan mampu menyulitkan Arema, bukan berarti Persebaya tidak punya celah yang wajib diperbaiki. Salah satunya adalah lini depan. Apalagi dalam lima pertandingan terakhir hampir seluruh gol Persebaya dicetak gelandangnya. Itu berarti Andi Oddang, Ngon A Djam dan Korinus Fingkreuw masih belum menemukan sentuhan terbaiknya.

''Kemarin kita main disiplin. Pertahanan juga bagus meski mungkin ada sedikit kesulitan. Lini depan masih perlu diperbaiki lagi. Sekarang fokus kita adalah bagaimana permainan bagus di Malang juga diterapkan di Surabaya besok,'' tutup pria yang pernah membesut Persema Malang itu. [sya/kun]
sumber : beritajatim.com

Malaikat Juga Tahu Siapa yang Jadi Juaranya

Senin, 22 Februari 2010 11:59:12 WIB
Reporter : Oryza A. Wirawan

Surabaya (beritajatim.com) - Duel klasik Arema versus Persebaya di Kanjuruhan, Minggu (21/2/2010) malam, menghasilkan tiga poin untuk Singo Edan. Saat ini, Arema memuncaki klasemen dengan terpaut enam poin dari saingan terdekat, Persipura Jayapura.

Bagi Arema, kemenangan ini tentu saja sangat melegakan. Anak asuh Rene Robert memang perlu mengamankan poin di kandang, karena pada putaran kedua ini mereka berpotensi kehilangan banyak poin. Maklumlah lawan-lawan mereka cukup berat dan jago kandang semua: Persiwa Wamena, Persipura Jayapura, Persija Jakarta, Persib Bandung, Sriwijaya FC, dan bahkan PSPS Pekan Baru. Pada laga berat pertama melawan Persiba di Balikpapan, Arema sudah kehilangan tiga poin.

Namun dari sisi permainan, Arema belum bisa dibilang melegakan. Kemenangan 1-0 atas Persebaya Surabaya tadi malam belum menunjukkan performa kuat seorang kandidat juara. Permainan menyerang Arema ternyata dengan gagah berani diladeni oleh para pemain Persebaya dengan kedisiplinan pertahanan dan perang di lapangan tengah.

Arema memang mendominasi pertandingan, dari sisi persentase penguasaan bola. Wajar saja, karena sebagai tuan rumah, mereka memang terus menyerang. Namun dari sisi shots on target (tembakan ke gawang), dominasi persentase tersebut tak sebanding. Arema beberapa kali menerabas pertahanan lawan, namun barisan belakang Tim Bajul Ijo membuat Singo Edan seperti kehilangan akal dan tak lagi 'edan.

Di lapangan tengah, para pemain Arema acap kali kehilangan bola, karena salah umpan atau kena serobot. Malah para pemain Persebaya seperti John Tarkpor, Taufik, atau Josh Maguire (yang bermain di babak kedua), dengan leluasa menerabas dan memainkan bola.

Untunglah, di saat kritis itu, masih ada wasit Olehadi yang menjadi 'dewa penolong' bagi Singo Edan. Olehadi memberikan hukuman penalti untuk Persebaya atas aksi diving yang dilakukan Ridhuan menjelang bubar. Aksi diving itu sangat jelas tertangkap oleh kamera televisi. M. Syarifuddin, kiper Persebaya yang bermain gemilang sepanjang pertandingan, tak bisa lagi menjaga keperawanan gawangnya. Jika pada putaran pertama, Bonek berpesta dengan dua gol indah Taufik dan Andi Oddang, kini giliran Aremania berpesta dengan gol penalti cantik dari Pierre Njanka.

Dengan hasil tersebut, Arema tinggal butuh 15 poin untuk mencapai zona aman tetap berada di trek juara. Namun kemenangan ini juga menjadi catatan penting bahwa lini depan Arema masih belum sangat bertaji. Arema memang kokoh di pertahanan (hanya kebobolan 9 gol), namun barisan depan menyarangkan 27 gol. Itu pun, menurut data, hampir 15 persen (4 gol) dicetak melalui titik putih. Bahkan dua kemenangan kandang Arema, saat melawan Persiwa dan Persebaya (sama-sama dengan skor 1-0), hanya bisa diperoleh melalui hadiah penalti.

Bagi Persebaya, hasil itu memang pahit, karena posisi Tim Bajul Ijo tetap berada di posisi 12. Namun, apa yang terjadi Minggu malam di Kanjuruhan dipercaya justru bakal membuat tim Persebaya solid.

Selama ini, Persebaya sempat dilanda krisis. Tuntutan pemecatan dan pelengseran sejumlah pemain diteriakkan Bonek, karena beberapa kali performa Persebaya tak meyakinkan. Hasil 7 kali menang, 4 kali seri, dan 9 kali kalah sebelum melawan Arema, dianggap tak sebanding untuk tim sebesar Persebaya.

Para pendukung juga sempat berang dengan beberapa penampilan Persebaya yang kehilangan ciri khas Arek Suroboyo: ngeyel, cepat, dan trengginas sampai menit terakhir. Pelatih Danurwindo pun terancam pecat, dan tiga pertandingan (melawan Persib, Persema, dan Arema) jadi parameternya.

Namun Minggu malam, anak-anak Persebaya menunjukkan jika mereka belum habis. Permainan disiplin, ngotot, dan pantang menyerah kembali ditunjukkan. Anak-anak Persebaya seolah tak terpengaruh dengan teror yang sempat mereka alami dalam dua kali laga Malang: lemparan batu terhadap bis Persebaya saat melawan Persema, ditumpangkan 'kendaraan perang' rantis (kendaraan taktis), dan mendapat teror lemparan berbagai macam benda keras saat menuju stadion Kanjuruhan. Mereka tetap bermain tenang dan percaya diri.

Perjuangan mati-matian juga ditunjukkan oleh Anderson yang tetap bermain dengan kepala terbebat karena mengucurkan darah, setelah berbenturan dengan penyerang Arema Roman Chamello. Anderson juga berhasil meredam emosi kawan-kawannya yang merasa diperlakukan tak adil oleh wasit Olehadi. Kita berharap Anderson dan kawan-kawan tetap menunjukkan permainan yang luar biasa dalam laga-laga berikutnya. Terdekat saat melawan Persijap Jepara di Surabaya.

Apapun hasil tadi malam, kita bersyukur semua pihak bisa menerima dengan baik dan dewasa. Hasil tadi malam juga memberi hikmah: bahwa setiap tim berpotensi diuntungkan oleh wasit, sehingga tidak ada alasan bagi suporter dari klub mana pun untuk mengamuk dan merusak stadion dengan dalih harga diri karena dicurangi wasit.

Para Bonek pun agaknya menghargai benar hasil perjuangan arek-arek Persebaya. Begitu pertandingan usai, saya memperoleh pemberitahuan via SMS, bahwa sejumlah Bonek akan menyambut kedatangan para pemain Persebaya di perbatasan Surabaya malam itu juga. "Kami siap menyambut para pahlawan Persebaya," kata Pambudi, salah satu Bonek.

Beberapa orang pendukung Persebaya mengirimkan SMS kepada saya, dan mengaku kecewa dengan keputusan wasit. Namun mereka menyatakan tidak dendam dan tetap memuji arek-arek Bajul Ijo.

Seorang pendukung Persebaya menuliskan lirik lagu penyanyi Dewi Lestari di status Facebook-nya, tentang bagaimana perjuangan arek-arek Persebaya yang berhasil menunjukkan mental jawara di kandang singa, dan tak seharusnya kalah. Lirik itu kemudian saya kutip untuk judul esai ini: Minggu tadi malam, "Malaikat Juga Tahu Siapa yang Jadi Juaranya..." [wir]
source : beritajatim.com

Ciumlah Lambang Persebaya dengan Kebanggaan

oleh : Andhi 'Bonek' Mahligai
Derby Jawa Timur tadi malam berlangsung sangat menarik dan penuh ketegangan, drama 90 menit itu akhirnya dimenangi oleh Arema dengan skor 1-0. Bisa dikatakan tadi malam Persebaya ‘dipaksa’ kalah. Keputusan controversial di menit akhir, menjadikan pertandingan yang sarat gengsi ini ternoda. Semua orang bisa menilai pengadil di lapangan begitu menguntungkan tuan rumah. Wasit 1 – Persebaya 0. Inilah skor yang pantas untuk pertandingan itu.

Meskipun kalah dari segi Gol, kita harus mengapresiasi perjuangan para pemain Persebaya di lapangan. Bermain Spartan, sportive, ksatria dan tak mengenal rasa takut meskipun terror diterima menjelang pertandingan. Benar-benar khas Arek Suroboyo. Darah pejuang 45 memang mengalir di darah kalian. Tidak seperti keturunan Ken Arok yang menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan. Bagiku kalianlah pemenangnya.

Mengenai terror yang diterima oleh pemain Persebaya menjelang pertandingan dan adanya kerusuhan di luar stadion, membuktikan siapa sebenarnya supporter tetangga. Janji untuk menjaga pemain Persebaya, ternyata hanya tinggal janji. Menjelang pertandingan-pun, nyayian penuh sumpah serapah pada Bonek juga dinyanyikan. Tetapi ketika pertandingan dimulai dan di-shoot televisi langsung berubah menjadi kumpulan cherrleader yang hanya bisa menyanyi dan menari, menyembunyikan kebringasan mereka. Ternyata kalian tak lebih baik dan suci dari kami. Bagiku lebih baik menjadi supporter nekad, tetapi apa adanya, daripada Mengaku Terbaik tetapi Munafik.

Maka dari itu, tetap banggalah pada Persebaya, Kita adalah pemenang bukan pecundang. Sang Juara tak harus dengan mahkota. Busungkanlah dadamu dengan seragam hijaumu dan ciumlah lambang Persebaya dengan kebanggaan.

Inilah lagu-lagu dari Arek Band yang bisa mewakili perasaan dan kebanggaan Bonek saat ini..
Silahkan download
SANG JUARA : download
PERSEBAYA NEVER DIE : download
MUSUH ABADI : download

Berangkat-Pulang Naik Rantis

PERJUANGAN berat harus dilakoni Persebaya sebelum bertarung melawan Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang, kemarin. Karena alasan keamanan, para penggawa Green Force - julukan Persebaya - harus naik kendaraan taktis alias rantis milik polisi menuju stadion.

Namun, hal itu tak menjamin mereka steril dari ulah pendukung Arema. Menurut manajer Persebaya Saleh Ismail Mukadar, kendaraan yang ditumpangi pemain Persebaya menjadi sasaran ulah tak terpuji pendukung tuan rumah. ''Mau bagaimana lagi, ini sudah menjadi kehendak pihak kepolisian,'' katanya.

Terkait insiden pecahnya kaca bus yang ditumpangi pemain Arema saat bermain di Surabaya pada 16 Januari lalu, Saleh menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan Persebaya saat itu sudah maksimal. ''Mana ada dalam ma­nual liga memberangkatkan tim dengan mobil rantis,'' katanya.

Namun, Saleh tidak bisa berbuat banyak ketika kepolisian menyodorkan surat pernyataan menolak naik rantis. ''Ya jelas saya tidak mau. Kalau saya tanda tangan, sama saja mengambilalih pengamanan,'' tukasnya.

Setelah menolak menandatangani surat tersebut, para pemain Persebaya diangkut dengan dua rantis. Sedangkan beberapa ofisial, termasuk Saleh, diangkut dengan mobil patroli.

Selama perjalanan, Saleh menyatakan timnya dijadikan sasaran usil pendukung Arema. ''Mobil yang saya tumpangi rusak gara-gara dipukuli,'' terangnya.

Skuad Persebaya kembali diangkut dengan rantis ketika pulang dari stadion setelah pertandingan. Mereka sempat tertahan sekitar satu jam karena kemacetan di akses jalan menuju Kota Malang. Tapi, tak ada lagi aksi intimidasi dari pendukung Arema. (uan/ca)
sumber : jawapos.com
kabar-bonek.blogspot.com

Kalah oleh Wasit

MALANG - Pelatih Persebaya Danurwindo boleh bernapas lega. Meski tim asuhannya kalah 0-1 oleh Arema kemarin (21/2), Danur masih aman duduk di kuri pelatih Green Force, julukan Persebaya. Manajemen Persebaya memastikan bahwa posisi Danur aman.

Manajer Per­sebaya Saleh Ismail Mukadar mengatakan bah­wa permain­an timnya jauh lebih baik daripada saat kalah 1-3 oleh Persema (17/2). Hal tersebut menjadi dasar utama manajemen memastikan posisi Danur aman.

''Sebelum pertandingan saya sudah katakan pada pemain agar mereka bermain maksimal jika ingin Danur bertahan,'' tegasnya.

Meski begitu, manajemen akan terus memantau kinerja tim pada masa mendatang. Termasuk rencana mengevaluasi kinerja para pemain. Saleh berjanji akan mengeluarkan keputusan dalam waktu dekat. ''Dua hari lagi akan kami putuskan,'' ujar dia.

Kekalahan Persebaya sangat mengakitkan. Secara permainan, Anderson Da Silva dkk sesunggunya tidak kalah. Mereka mampu memberikan perlawanan kepada tuan rumah. Bahkan, pertahanan solid yang diperagakan Persebaya membuat serangan Arema tak membuahkan hasil.

Kondisi itu membuat Pierre Njanka dkk frustrasi. Petaka bagi Persebaya datang ketika wasit Olehadi menjatuhkan hukuman penalti di pengujung babak kedua. Wasit beranggapan terjadi pelanggaran yang dilakukan Anderson kepada gelandang Arema Ridhuan.

Meski mendapat protes keras kubu Persebaya, wasit bergeming. Penalti itu dituntaskan dengan baik oleh Njanka. Eksekusi pemain asal Kamerun itu menaklukkan kiper Persebaya Syaifudin yang sejatinya bermain gemilang di sepanjang laga.

''Kami tidak kalah dari Arema, tapi kami kalah oleh wasit,'' ungkap Saleh. Saking kecewanya pada sang pengadil, Saleh menyatakan bahwa wasit Olehadi seharusnya diperik­sa oleh polisi.

Sementara itu, Danur menilai timnya bermain dengan baik. Mereka menerapkan permainan dengan disiplin tinggi dan mengandalkan serangan balik cepat. Tapi, upaya menahan Arema harus berbuah kekecewaan karena hadiah penalti untuk tuan rumah.

''Sebelumnya saya tidak mau berkomentar soal wasit. Tapi menurut saya, itu adalah diving,'' kata pelatih asal Kutoarjo itu.

Di pihak lain, pelatih Arema Robert Alberts menyatakan bahwa keputusan wasit Olehadi sudah tepat. ''Saya sangat puas dengan hasil ini. Meskipun kami sempat kesulitan, tapi akhirnya kami bisa mendapatkan tiga poin,'' tuturnya.

Menurut Robert, Persebaya bermain lebih baik daripada saat melawan Persema (17/2). ''Mereka bermain sangat disiplin dalam mengamankan daerahnya,'' katanya. Hal itu membuat tekanan yang dilakukan pemain Singo Edan - juluk­an Arema - selalu mentah.

Berkat kemenangan ini, Arema semakin ber­kibar di puncak klasemen dengan nilai 45. Singo Edan unggul sembilan angka dari Persipura. Sementara itu, Persiba Balikpapan ga­­gal naik peringkat setelah kalah 0-1 dari tu­an rumah PSM Makassar.

Saleh Mukadar: Kita Terintimidasi Luar Biasa

Minggu, 21 Februari 2010 22:37:23 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Malang (beritajatim.com)-Janji Aremania untuk mengawal dan menjaga keamanan saat Arema Indonesia bertemu Persebaya Surabaya ternyata tak terbukti. Ketika rombongan Persebaya masuk areal stadion, banyak sepatu, sandal dan botol air mineral melayang ke arah rombongan tim Bajul Ijo.

Hal itu juga dikeluhkan Manajer Persebaya, Saleh Ismail Mukadar. Saleh sangat menyayangkan mengapa Aremania yang terkenal suporter terkreatif justru bertindak arogan dan intimidatif terhadap Persebaya.

''Kita terintimidasi luar biasa. Saya naik mobil patroli dan kebetulan berada di barisan terdepan. Ketika masuk ke stadion, mobil saya dihadang dan dipukuli. Mungkin karena mereka lihat saya pakai atribut Persebaya,'' ucap Saleh.

Ditemui usai pertandingan, Minggu (21/2/2010) malam, dia menambahkan, meski pihak Polwil Malang sudah menyiapkan dua mobil rantis untuk mengangkut pemain, tapi hal itu ternyata tidak terlalu berpengaruh. ''Sebab, meski naik rantis kami merasa tidak aman di jalan,'' sambung Saleh.

Memang dari pengamatan beritajatim.com di lapangan, Aremania justru tidak 'welcome' dengan kehadiran Persebaya. Tak hanya botol air, sandal dan sepatu juga melayang ke arah rombongan Persebaya.

Saleh sendiri dalam waktu dekat akan terbang ke Jakarta untuk mengajukan peninjuan kembali seputar hukuman larangan mengenakan atribut bagi Bonek dan denda Rp 200 juta untuk Persebaya. [air/sya]

Danur! Posisi Ente Aman

Minggu, 21 Februari 2010 22:44:26 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Malang (beritajatim.com)-Meski kalah dengan Arema Indonesia, namun Manajer sekaligus Ketua Umum Persebaya Surabaya, Saleh Ismail Mukadar menegaskan, posisi pelatih kepala masih tetap dipegang Danurwindo.

Sebelumnya, tiga pertandingan terakhir Persebaya, lawan Persib Bandung, Persema Malang dan Arema memang menjadi masa penentuan kursi Danur di Persebaya. Meski dari tiga pertandingan itu Bajul Ijo hanya mendapat tiga poin, toh Saleh sudah memastikan Danur tetap di Persebaya hingga Superliga usai.

''Saya sebenarnya tidak memikirkan itu, kapan saja saya akan siap,'' tutur Danurwindo yang pernah menjadi arsitek Persija Jakarta itu.

Ketika dikonfirmasi beritajatim.com usai pertandingan lawan Arema, Minggu (21/2/2010) malam ini, Saleh menjamin jika kursi Danur tetap akan dingin hingga putaran kedua usai. Ia berdalih, meski timnya kalah, tapi permainan tim Persebaya sangat ciamik dan mampu membuat Singo Edan kerepotan.

''Kita itu tidak kalah sama Arema, tapi kita kalah sama wasit. Wasit seperti ini seharusnya diusut seperti di Jawa Tengah. Kita bisa lihat hari ini luar biasa. Kalau mainnya seperti itu posisi Pak Danur tetap aman,'' ucap Saleh.

Ia menambahkan, sebelum tanding dirinya sempat berbincang ke pemain.''Saya bilang ke mereka, kalau kalian kepingin Danur tetap di tim mereka harus bermain bagus. Ternyata hal itu sangat memotivasi pemain untuk bermain bagus,'' paparnya.

Sedangkan untuk pengumuman penambahan dan pengurangan pemain, Saleh berjanji dalam dua hari ke depan manajemen akan umumkan siapa yang akan direkrut dan siapa yang didepak. [air/sya]
sumber : beritajatim.com

Minggu, 21 Februari 2010

Laga Penentuan Danurwindo

Laporan Fahri Rayyana dari Surabaya
21 Feb 2010 06:11:00
Laga panas Derby Jatim yang mempertemukan Persebaya Surabaya kontra Arema Malang hari ini akan sangat berpengaruh bagi posisi Danurwindo.

Kekalahan bakal membuat Danur terlempar dari posisi pelatih. Sinyalemen ini sesuai dengan tenggat yang diberikan manajemen Persebaya. Pelatih kelahiran Kutoharjo ini diberi kesempatan tiga laga sesudah dipermalukan Sriwijaya FC. Tiga laga tersebut yakni lawan Persib Bandung, Persema dan Arema Malang.

"Yang pasti akan dilakukan evaluasi menyeluruh setelah pertandingan nanti. Bisa saja, terjadi perombakan tim pelatih," tukas Cholid Ghoromah, asisten manajer Persebaya.

Soal pemecatan dirinya, Danurwindo beberapa kali mengungkapkan tidak terlalu merisaukannya. Sebab, dia menyatakan siap kapanpun dipecat bila manajemen menginginkannya.

"Yang bisa mengubah hasil pertandingan secara teknis adalah pemain. Saya hanya memberikan instruksi bagaimana bermain sepakbola yang benar. Soal menang dan kalah itu merupakan tanggungjawab pemain," papar pelatih yang pernah berguru di Inggris, Spanyol hingga
sumber : goal.com

Sabtu, 20 Februari 2010

Tak Mau Dianggap Plagiat, Bonek Tolak Kenakan Kaus Hitam

Sabtu, 20 Februari 2010 13:16:39 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Tak ingin dicap sebagai plagiat, suporter Persebaya, Bonek menolak usulan panitia penyelenggara (panpel) untuk mengenakan kaus hitam. Sebagai gantinya mereka tetap akan mengenakan kaus warna hijau.

Sebelumnya Panpel menguruskan dan berharap agar Bonek mengenakan kaus hitam saat Persebaya tanding lawan Persijap Jepada, Rabu (24/2/2010) mendatang di stadion Gelora 10 Nopember. Permintaan itu menyusul keputusan Komisi Banding (Komding) yang melarang Bonek untuk menggunakan atribut selama dua tahun.

Tapi imbaun itu ditolak oleh Bonek. Salah satu koordinator dari Bonek, Nur Hasim dengan tegas menolak untuk mengenakan kaus hitam. "Kita tidak mau dianggap meniru kelompok suporter lain. Kita tidak mau dicap tidak kreatif jadi kita menolak untuk pakai kaus hitam," kata Hasim.

Hasim, Sabtu (20/2/2010) menegaskan Bonek tetap mengenakan kaus warna hijau ketika tanding lawan Persijap nanti. Tapi nanti kaus yang dikenakan akan bertuliskan "Ini Bukan Kaus Bonek". Sehingga meski dengan warna hijau tapi Bonek tetap mematuhi keputusan untuk melucuti atributnya.

"Kan kita sudah menegaskan ini bukan kaus Bonek. Kita tidak ingin mati kreatifitas. Kita tidak boleh pakai atribut Bonek ya kita patuhi," lanjut Hasim.

Dari unsur Bonek Cyber juga tak mau kalah kreatifitas. Mereka juga sedang membuat kaus warna putih dengan wajah tokoh pahlawan asal Surabaya, Bung Tomo dipajang di bagian depan kaus.

"Sekarang masih dalam tahap pembuatan, tapi sudah banyak yang memesan. Sebenarnya tak penting apa itu warnanya, yang penting kita bersatu untuk dukung Persebaya. Toh meski tanpa atribut kita masih bisa tunjukkan kalau kita kreatif," kata salah satu pengasuh Bonek Cyber, Faruq.[sya/eda]
sumber : beritajatim.com
kabar-bonek.blogspot.com

Polisi Tak Izinkan Nonbar Arema vs Persebaya

Sabtu, 20 Februari 2010 14:42:24 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Rencana suporter Persebaya, Bonek untuk mengadakan super nonton bareng (nonbar) di stadion Gelora 10 Nopember terpaksa dibatalkan. Sebab pihak kepolisian Polres Surabaya Timur memutuskan untuk tidak memberikan izin atas penyelenggaran nonbar itu.

Seperti yang disampaikan saah satu koordinator Bonek, Nur Hasim kepada beritajatim.com, Sabtu (20/1/2010). Diaminta maaf kepada seluruh Bonek yang sudah berharap bisa menyaksikan aksi pemain pujaannya saat tandang ke markas Arema Indonesia, Minggu (21/2/2010) malam di Kanjuruhan.

"Kami mohon maaf kepada semua pihak, karena surat pembatalan baru diberikan hari ini. Memang sangat mendadak, karena itu kami mengucapkan maaf kepada semua pihak," kaya Hasim.

Ia menambahkan, pihaknya sudah mengajukan surat izin sejak 19 Februari lalu. Tapi dalam surat yang ditandatangani Kasat Intelkam Polres Surabaya menyatakan, pihak kepolisian mencabut rekomendari tentang permohonan izin nonton bareng antara Arema dengan Persebaya dengan alasan keamanan.

"Mau bagaimana lagi, saat ini kita juga pusing untuk memikirkan tempat. Kita juga malu dengan sponsor yang sudah bersedia untuk mendukung kegiatan kita," pungkasnya. [sya/wir]
sumber : beritajatim.com
kabar-bonek.blogspot.com

Persebaya Optimis Curi Poin di Kanjuruhan

Sabtu, 20 Februari 2010 10:21:19 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Pertandingan super derby Jatim antara Arema Indonesia dengan Persebaya Surabaya bakal terselenggara, Minggu (21/2/2010) besok malam di kandang singa, stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Pada pertemuan pertama lalu saat Persebaya bertindak sebagai tuan rumah, Bajul Ijo sukses menaklukkan Singo Edan dengan skor cukup besar 2-0. Saat itu gelandangnya, Taufiq serta striker Andi Oddang sukses menggetarkan jala Arema yang dijaga Kurnia Meiga.

Kini arek-arek Persebaya bakal bertanding di Malang. Atmosfer panas sudah menyerbak di Malang raya beberapa hari terakhir. Tentunya partai klasik ini merupakan satu diantara laga yang ditunggu suporter Ongis Nade, Aremania.

Kondisi Persebaya memang berbanding terbaik dengan Arema. Anak asuh Robert Alberts ini baru saja mengalahkan Persik Kediri dengan skor 2-0. Sedangkan Bajul Ijo menyerah setelah dikalahkan saudara tua Arema, Persema Malang dengan skor telak 3-1.

Meski baru saja kalah, namun pelatih Persebaya, Danurwindo menyatakan mental anak buahnya sudah bangkit dan siap bertarung lawan Singo Edan. Ditambah lagi dua pemain andalannya, Anderson da Silva dan Mat Halil dipastikan bakal turun setelah absen lawan Persema.

Kembalinya dua pemain ini disambut baik oleh Danur. Apalagi saat lawan Persema lini belakang dan sektor sayap tidak bekerja maksimal. Tak ayal dua sektor itu menjadi salah satu titik lemah Persebaya. Selain itu dirinya juga sudah melakukan reparasi kesalahan-kesalahan apa saja yang diperbuat anak buahnya ketika dikalahkan Persema.

"Ini merupakan salah satu pertandingan panas untuk Persebaya. Pemain tentunya sangat bersemangat menyambut pertandingan ini. Saya berharap pemain juga menyiapkan mental sebab pressing dari suporter pasti sangat besar," kata Danur.

Moralitas pemain Persebaya bakal berlipas ketika manajer Saleh Ismail Mukadar berjanji akan memberikan bonus spesial bagi anak buahnya. "Harus menang, kalau tidak bisa menang minimal seri. Imbang saja kita akan berikan bonus, apalagi kalau menang, bonusnya pasti lebih spesial," papar Saleh.

Pada pertandingan besok malam Persebaya bakal menurunkan Syaifudin sebagai kiper utama. Tiga pemain belakangnya adalah, Djayusman Triasdi, Anderson da Silva dan Taka Uchida. Lima pemain tengahnya adalah, Mat Halil, Anang Ma'ruf, Josh Maguire, Taufiq dan John Tarkpor. Untuk duet di lini depan dipercayakan pada Andi Oddang dan Korinus Fingkreuw.[sya/ted]


Persebaya Ajukan Tuan Rumah Copa Indonesia 2010

Jum'at, 19 Februari 2010 21:19:18 WIB
Surabaya (beritajatim.com) - Persebaya menyatakan diri siap bersaing untuk memperebutkan satu diantara enam jatah tuan rumah babak 32 besar Copa Indonesia yang akan digeber 13 hingga 23 Maret mendatang. Keinginan Persebaya ini terkesan serius mengingat mereka telah mengirimkan surat resmi ke PT Liga Indonesia (PTLI) terkait masalah ini.

Pengajuan tuan rumah juga dibenarkan oleh Ketua Umum Persebaya, Saleh Ismail Mukadar. Ditemui di Mess Persebaya, Jumat (19/2/2010), Saleh mengiyakan kalau pihaknya sudah mengajukan surat. Selain itu, mereka juga sudah menyiapkan stadion pendamping. Penentuan tuan rumah sendiri akan dilakukan saat drawing di Jakarta, Kamis (25/2/2010) mendatang.

''Untuk menjadi tuan rumah diharuskan mempunyai dua stadion. Selain Gelora 10 Nopember kan masih ada Stadion Delta Sidoarjo dan Stadion Petrokimia Gresik. Dua stadiom itu yang saat ini kita siapkan sebagai pendamping,'' ucap Saleh.

Ia menambahkan, keikutsertaan Persebaya dalam pencalonan sebagai tuan rumah didasari karena tawaran yang diberikan oleh PTLI. Oleh sebab itu, rencananya mereka tak hanya mengajukan untuk babak 32 besar saja, melainkan juga babak 16 besar.

Copa Indonesia 2010 sendiri bakal melibatkan 32 peserta, terdiri dari 18 tim dari Superliga, 12 tim Divisi Utama dan 2 finalis terbaik Divisi I. Ke-32 tim tersebut dibagi menjadi 8 grup dan masing-masing grup dihuni empat tim.

Dua tim teratas masing-masing grup lolos ke babak 16 besar yang digelar 6-18 Mei. ''Kalau babak 16 besar mungkin bisa dilakukan di Gelora Bung Tomo, sebab Mei sudah kita sahkan,'' lanjut mantan Ketua Umum KONI Surabaya itu.

Sedangkan menurut Sekretaris Umum Persebaya, Akhmad Munir, pihaknya menawarkan berbagai opsi yang menggiurkan. ''Pokoknya, semua biaya pertandingan, konsumsi, transportasi dan perangkat pertandingan kita tanggung semua,'' papar Munir. [sya/kun]
sumber : beritajatim.com
Reporter : M. Syafaruddin

Bonek Merah Putih Ancam Tuntut Rusdi Taher


Jum'at, 19 Februari 2010 21:46:23 WIB
Reporter : Fakhrurrozi


Surabaya (beritajatim.com) - Putusan Komisi Banding (Komding) PSSI yang menghukum Bonek 2 tahun tanpa atribut disikapi kelompok Bonek. Salah satunya BNP (Bonek Merah Putih).

Putusan Komding PSSI yang selalu menghukum Persebaya dan Bonek membuat BMP kesal. Pasalnya, setiap kali Bonek berulah selalu dihukum. "PSSI telah bersikap tidak adil terhadap Bonek. Setiap Bonek berulah, selalu mendapat hukuman berat. Tapi coba suporter The Jak yang berulah, tidak ada hukuman," kata Reza Panggabean, Ketua BMP, Jumat (19/2/2010).

Bagi BMP, putusan Komding yang melarang Bonek memakai atribut selama 2 tahun merupakan tamparan keras. "Lebih baik kita dihukum 4 tahun dilarang away daripada 2 tahun tapi tak boleh memakai atribut di kandang sendiri," kata pria yang mengaku memiliki 319 anggota ini.

Atas putusan Komding ini, BMP akan menuntut Rusdi Taher, Ketua Komding PSSI. "Kita akan tuntut Rusdi Taher. Ini karena Rusdi Taher telah mengatakan Bonek itu bodoh, miskin dan tak berpendidikan. Ini kan sudah keterlaluan. Ini kan menuding warga Surabaya bodoh dan miskin," tegasnya.

Rencananya, tuntutan akan diajukan Senin (21/2/2010). BMP berharap Komding menganulir putusannya dengan melarang Bonek memakai atribut selama 2 tahun.

Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi Banding PSSI menghukum 2 tahun Bonek untuk memakai atribut. Hukuman ini menganulir hukuman Komisi Disiplin yang menghukum Bonek 4 tahun dilarang mendukung laga tandang Persebaya.

Hukuman ini sebagai buntut ulah Bonek yang tetap nekat berangkat ke Bandung saat Persebaya ditantang Persib Bandung lalu. [roz/kun]
sumber : beritajatim.com 
               kabar-bonek.blogspot.com

Jumat, 19 Februari 2010

Bonek: Putusan Komding Penghinaan!

Dilarang Pakai Atribut 2 Tahun
 
Kamis, 18 Februari 2010 20:02:24 WIB
Reporter : M. Syafaruddin


Surabaya (beritajatim.com) - Keputusan Komisi Banding (Komdis) PSSI dimana suporter Persebaya, Bonek dilarang mengenakan atribut di seluruh stadion di Indonesia, termasuk ketika mereka mendukung Persebaya di rumah sendiri, Stadion Gelora 10 Nopember mendapat reaksi keras.

Salah satu dedengkot Bonek, Nur Hasim yang dikonfirmasi beritajatim.com, Kamis (18/2/2010) malam ini mengatakan, keputusan Komding sangat melecehkan. Tak saja kepada Bonek, tapi juga Persebaya dan seluruh insan sepakbola di Surabaya.

"Orang dilucuti atributnya itu sama saja penghinaan buat kita dan sepakbola Surabaya. Apalagi statemen Rusdy Taher (Ketua Komding) itu sangat menghina. Seolah-olah warga Surabaya itu miskin dan melarat," kata Hasim kesal.

Sebelumnya, Rusdy mengatakan, masalah Bonek memang bukan berkaitan dengan sepakbola saja, melainkan juga terkait dengan aspek ekonomi dan sosial. "Berapa pun harganya tiket kita beli kok. Saat lawan Persib dan Arema itu harga tiketnya sangat mahal, soalnya sudah dijual calo, tapi kita tetap beli kan," lanjut Hasim.

Satu kata dengan Hasim, pengasuh situs Bonek Cyber, Fendhza mengatakan, kalau hukuman itu diberlakukan untuk tandang mungkin pihaknya bisa menerima. Tapi akan sangat aneh bila hal itu juga dilakukan saat di rumah sendiri.

"Tapi kalau di kandang saya jelas keberatan. Itu alasannya apa dan dari mana dasarnya. Mungkin hukuman ini memang agak menelanjangi. Seharusnya komding juga harus transparan tentang dasar hukum mengapa mereka menjatuhkan hukuman seperti itu," papar Fendhza.

Hasim menambahkan, seharusnya PSSI bisa adil, apalagi ternyata warga Solo tidak hanya melempari kereka yang dinaiki Bonek. "Jangankan Bonek, kereta Viking saja dilempari. Lalu mana tindakan PSSI, jangan diam saja," tutup pria berambut gondrong itu. [sya/kun]
sumber : beritajatim.com

Selasa, 16 Februari 2010

Bajul Ijo Tetap Agresif di Gajayana

Selasa, 16 Februari 2010 08:50:43 WIB
Reporter : M. Syafaruddin


Surabaya (beritajatim.com) - Susah payah Persebaya Surabaya harus menjinakkan Persema Malang di stadion Gelora 10 November beberapa waktu lalu. Dibutuhkan penalti dari Anderson untuk memastikan kemenangan Bajul Ijo atas Laskar Ken Arok dengan skor tipis 1-0.

Kedua tim akan kembali bertemu, Rabu (17/2/2010) besok sore. Untuk pertandingan besok Persema akan tanding di rumahnya sendiri, stadion Gajayana, Malang. Musim lalu, ketika bertanding di Malang, Bajul Ijo harus mengakui keperkasaan anak asuh Subangkit ini. Mungkinkah pasukan Danurwindo berhasil mengulang kesuksesan di Surabaya lalu?

Setidaknya kemenangan atas Persib Bandung menjadi modal berharga untuk melawat ke Malang. Apalagi Taufiq cs bermain kesetanan ketika menjamu Maung Bandung. Lini tengah sangat hidup. Trio John Tarkpor, Taufiq dan Mat Halil cukup mengancam gawang Persib. Tak hanya itu, suplai bola dari lini tengah juga banyak.

Pelatih Persebaya, Danurwindo, Selasa (16/2/2010) mengatakan, kunci utama ketika timnya mengalahkan Persib Bandung adalah agresif serta disiplin. Nah, meski besok mereka berstatus tim tamu, tapi Bajul Ijo tidak akan menanggalkan permainan agresif seperti ketika mengalahkan Persib Bandung lalu. Selain itu, Persebaya yang masih terseok-seok di papan tengah membuat Danur tidak punya pilihan lain selain memanfaatkan setiap peluang yang didapat.

''Kemenangan kemarin membuat mental anak-anak bangkit. Mereka adalah tim bagus, tapi kita harus bermain seperti ketika lawan Persib kemarin. Agresif dan disiplin,'' kata Danur.

Sayang pada pertandingan besok Persebaya tidak akan diperkuat dengan Anderson da Silva dan Mat Halil karena akumulasi kartu kuning. Tapi Danur tidak gusar meski harus kehilangan dua pemain itu. Untuk posisi Anderson, akan diisi oleh libero asal Jepang, Taka Uchida. Sedangkan Satrio Syam bakal mengisi pos yang ditinggalkan Halil.

Persema sendiri sedang bagus-bagusnya. Dalam dua laga away terakhir mereka sukses mengumpulkan dua poin. Padahal mereka baru saja memecat pemain asal Sierra Leone, Brima Pepito. Tanpa Brima, Persema toh bermain lebih baik. Apalagi setelah menambah satu amunisi baru, Park Chul Hyung sebagai tambahan stoper.

Sebagai ganti Brima, Subangkit akan memaksimalkan Jainal Ichwan sebagai partner dari Jairon Feliciano di lini depan. ''Kecepatan pemain sayap Persema menjadi perhatian kami. Tinggal bagaimana antisipasi the winning team yang sudah kita praktekkan di latihan terakhir,” tandas Danur.

Pada pertandingan besok posisi penjaga gawang tetap dipercayakan pada Syaifudin. Tiga beknya adalah, Taka Uchida, Nugroho Mardiyanto dan Djayusman Triasdi. Lima pemain tengahnya adalah, Satrio Syam, Supriyono, Taufiq, John Tarkpor dan Lucky Wahyu. Untuk lini depan dipercayakan pada Korinus Fingkreuw dan Andi Oddang.(sya/eda)
sumber : beritajatim.com



Senin, 15 Februari 2010

Tempurung Bonek Jember Remuk, Pelaku Diduga Oknum Polisi KA

 
Senin, 15 Februari 2010 17:45:51 WIB
Reporter : Oryza A. Wirawan


Jember (beritajatim.com) - Seorang Bonek pendukung Persebaya asal Kabupaten Jember, Ryan Bachtiar (17), diduga menjadi korban penganiayaan oknum polisi khusus kereta api (polsuska). Gara-gara penganiayaan ini, Ryan mengalami gegar otak berat dan remuk sebagian tulang tempurung, dan belum memperoleh penanganan dengan baik hingga saat ini.

Kisah penganiayaan terhadap Ryan yang tinggal di Jalan Bungur Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang ini sebenarnya terjadi sebulan lalu, seusai menyaksikan laga big match Persebaya versus Arema Malang di Surabaya. Penganiayaan terjadi di atas Kereta Api Mutiara Timur Malam jurusan Surabaya-Banyuwangi.

Ryan tak menyangka bakal mengalami nasib buruk Minggu dinihari (17/1/2010) itu. Kendati perjalanan darat dari Jember menuju Surabaya membutuhkan waktu lima jam, Ryan bersama sekitar 80 orang Bonek Jember tetap berangkat untuk menyaksikan Persebaya berlaga. Suporter Persebaya memang tersebar di sejumlah kota di Jawa Timur.

Wiwin Ariyanto, ayah Ryan, mengatakan, anaknya pamit hendak ke Surabaya untuk menonton Persebaya versus Arema, Sabtu (16/2/2010). Ryan pun bukannya tak bermodal. Ia membawa uang Rp 60 ribu, dengan asumsi Rp 20 ribu utuk membeli tiket masuk stadion, dan sisanya untuk biaya transportasi kembali ke Jember.

Sial, ternyata sesampainya di Gelora 10 November, tiket sudah habis. Ryan bersama kawan-kawannya terpaksa membeli tiket masuk stadion kelas ekonomi dengan harga Rp 40 ribu. Alhasil, ia tak punya cukup duit untuk membeli karcis kendaraan umum agar bisa kembali ke Jember.

Tak kekurangan akal, Ryan bersama dua kawannya, Andre dan Hendra, memilih menumpang truk dari Surabaya menuju Bangil, dan dari Bangil menuju Lumajang. Jelang Sabtu tengah malam sesampainya di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember yang berbatasan dengan Kabupaten Lumajang, tiga sahabat ini turun dan memilih naik kereta api Mutiara Timur di stasiun Tanggul.

Jarak Tanggul dengan kota Jember hanya sekitar 30 kilometer. Tak punya duit lagi, tiga sahabat ini naik tanpa membayar tiket kereta api. Mereka duduk berpencar. Andre duduk di kursi gerbong depan, Ryan dan Hendra duduk di bangku gerbong belakang.

Sial, sedang enak-enak istirahat, mereka kepergok kondektur karena tak punya tiket. Tiga Bonek ini meminta maaf. Namun seorang oknum polisi khusus kereta api (polsuska) tak memberi ampun.

Menurut penuturan Ryan kepada orang tuanya, oknum tersebut menyundut bagian sebelah kelopak mata dan punggung Ryan dengan rokok. Andre mengatakan, polsuska itu menginjak-injak dirinya. "Saya lindungi kepala dengan tangan saya," katanya. Saat polsuska mengalihkan perhatian kepada Ryan, Andre memilih melompat keluar gerbong, kendati kereta api masih berjalan. Untunglah dia selamat.

Namun Ryan tidak selamat. Ia diduga dihajar oleh si oknum, sehingga bagian tempurung kepalanya remuk. Wiwin, ayah Ryan, mengatakan, dia harus mencari duit puluhan juta rupiah untuk melakukan operasi pencabutan serpihan tulang tengkorak yang masuk ke otak. Sampai saat ini biaya pengobatan sudah mencapai Rp 47 juta. Penghasilannya sebagai pedagang roti keliling tak cukup, sehingga Wiwin harus meminjam ke sejumlah kerabat.

"Kami sekeluarga sudah minta pertanggungjawaban ke Polwil Besuki dan PT KAI Daops 9," kata Wiwin. Namun, hingga sebulan setelah kejadian, bantuan maupun santunan tak juga datang. Padahal, Ryan butuh biaya agar bisa menjalani operasi tajap kedua, yakni memasang batok tempurung kepala buatan. [wir]
sumber : beritajatim.com

Persebaya Sebut Wasit Brengsek

Merasa dikerjai pengadil lapangan hijau saat mengalahkan tamunya Persib Bandung membuat manajemen Persebaya Surabaya berang dan menyebut wasit brengsek.

Oleh Yuslan Kisra

14 Feb 2010 22:05:00

Yellow card (Foto Grazia Neri)
Ketua umum yang juga sekaligus manajer tim Persebaya Surabaya Saleh Ismail Mukadar tidak bisa menyembunyikan kekesalannya, atas ulah wasit Armando Pribadi saat memimpin laga Persebaya kontra Persib Bandung.

Tak heran, begitu masuk ke ruang jumpa pers beberapa saat usai pertandingan, dia langsung menggebrak meja sembari melontarkan makian kepada pengadil lapangan asal Yogyakarta itu, yang dinialinya banyak mengeluarkan keputusan yang merugikan Persebaya.

“Deklarasi wasit itu gombal semua. Di kandang sendiri saja kita dikerjai apalagi kalau main di kandang lawan. Kalau wasit tetap seperti itu sepakbola Indonesia tidak akan pernah maju dan pasti akan terus terpuruk,” sungut Saleh dengan nada tinggi.

Dikatakan Saleh, beberapa keputusan wasit yang merugikan Persebaya salah satunya ketika pemain Persib melakukan handsball di kotak terlarang. Tapi wasit tidak memberikan penalti untuk Persebaya.

“Selain itu kalian bisa lihat sendiri. Tidak salah kalau sepakbola kita tidak bisa berprestasi. Sebab, PSSI sendiri yang tidak menginginkan kita berprestasi. Kita ini seperti berhadapan dengan 14 pemain tiap pertandingan,” kata Saleh.

“Sengaja saya bicara tegas terkait kepemimpinan wasit seperti ini ketika tim meraih kemenangan. Sebab sekiranya hal ini disampaikan saat Persebaya kalah, nanti dikira hanya mencari alasan semata.”

“Secara kebetulan saja kita menang, meski banyak keputusan wasit yang merugikan. Mumpung tim menang, saya omongi kinerja pengadil lapangan dalam menjalankan tugas, karena memang wasitnya brengsek.”

sumber : goal.com

Persebaya Hambat Langkah Persib

Hasil itu membuat Persib tertahan di peringkat lima klasemen sementara.

Oleh Donny Afroni

14 Feb 2010 21:56:00

Tim Persebaya Surabaya (GOAL.com / Dhedhe D.)
Tim Persebaya Surabaya (GOAL.com / Dhedhe D.)
Persib Bandung gagal naik ke tiga besar klasemen sementara setelah menelan kekalahan 2-1 dari Persebaya Surabaya di Stadion Gelora 10 November dalam lanjutan Superliga Indonesia 2009/10.

Kegagalan mendulang poin ini membuat Persib tetap berada di peringkat lima klasemen sementara dengan nilai 30, terpaut sembilan angka dari pemuncak klasemen Arema Malang. Sedangkan Persebaya naik ke peringkat 11 dengan raihan poin 25.

Kekalahan dari Sriwijaya FC di laga sebelumnya, serta tekanan dari suporter Bonekmania membuat pemain Persebaya terlecut. Andi Oddang sudah mengancam gawang Persib ketika laga baru berjalan dua menit. Namun tendangannya melambung di atas mistar.

Persebaya terus menekan pertahanan Persib. Namun penyelesaian akhir yang tak bagus membuat tuan rumah gagal mencetak gol. Situasi semakin sulit ketika hujan mengguyur lapangan, sehingga pemain kedua tim tidak bisa mengembangkan permainan terbaiknya.

Tekanan beruntun yang diberikan Persebaya membuahkan hasil. Taufiq berhasil memanfaatkan kemelut yang terjadi di depan gawang Persib untuk membawa Bajul Ijo unggul pada menit ke-34.

Di babak kedua, Persib mulai berani bermain terbuka. Kendati demikian, Maung Bandung masih mengalami kesulitan untuk menembus barisan pertahanan Persebaya yang solid. Persib pun mencobanya melalu tendangan spekulasi dari luar kotak penalti.

Persib justru terkejut dengan gol bunuh diri Maman Abdurahman pada menit ke-68. Maman yang coba menghalau bola hasil umpan silang Mat Halil justru membelokkan  bole ke gawang sendiri, sehingga membuat kiper Sinthaweechai Hathairattanakool terperangah.

Tim tamu akhirnya memperkecil ketertinggalan dua menit kemudian melalui titik penalti setelah Anderson da Silva melakukan pelanggaran handsball. Hilon Moreira yang ditunjuk sebagai algojo menjalankan tugasnya dengan baik. Hingga pluit panjang ditiupkan wasit, skor 2-1 untuk kemenangan Persebaya tidak berubah.

sumber : goal.com

Ratusan Bonek Antar Kepulangan Viking Semalam



 
Senin, 15 Februari 2010 07:35:29 WIB
Reporter : Fakhrurrozi


Surabaya (beritajatim.com) – Sesuai rencana, ribuan Viking akhirnya dipulangkan melalui jalur utara. Minggu (14/2/2010) malam, situasi stasiun Pasar Turi, Jalan Semarang langsung berubah menjadi ramai dengan ribuan Viking yang hendak pulang ke Bandung.

Di Stasiun tak hanya ada Viking, tapi juga Bonek. Jumlah Bonek yang mengantar kepulangan Viking ini memang tak sebanyak saat Viking tiba di Surabaya. Diperkirakan Bonek yang mengantar sebanyak 200 orang.

Meski begitu, yang terpenting bukanlah jumlah Bonek yang mengantar, tapi perhatian. “Perhatian Bonek kepada Viking sungguh luar biasa. Kita datang disambut, lalu diberi makan dan sekarang kita diantar pulang,” kata Asep, Viking Persib asal Cimahi.

Sementara itu, untuk mengangkut supporter ini, PT KAI Daops VIII telah menyiapkan KA Pasundan Luar Biasa. “Hal ini dikarenakan keberangkatan KA ini diluar jadwal. Karena itulah disebut luar biasa. Nantinya KA Pasundan Luar Biasa ini akan membawa 10 gerbong dan akan berangkat jam 1 dinihari,” ujar Hery Winarno, koordinator PT KAI Daops VIII.

Hery mengungkapkan bahwa perubahan jalur kepulangan Viking ini dikarenakan untuk menghindari bentrok dengan Pasoepati – kelompok supporter Solo. “Awalnya memang supporter dari Bandung ini akan kita pulangkan melalui jalur selatan melalui Solo. Tapi secara tiba-tiba sekitar jam 9 malam, PT KAI Daops VIII mendapat telegraph dari Pusat yang berisi agar Suporter dipulangkan melalui jalur utara agar tak terjadi bentrokan dengan warga Solo,’ tuturnya.

Karena melalui jalur utara, maka perjalanan Viking untuk sampai ke Bandung akan memakan waktu lebih lama. Bila melintasi jalur selatan Bandung-Surabaya 15 jam, maka bila melintasi jalur utara memakan waktu sekitar 17 jam. Hal ini dikarenakan KA akan melewati Cikampek terlebih dahulu.

Meski telah dipulangkan melalui jalur utara, bukan berarti gangguan tak ada. Polisi dan security stasiun mewaspadai serangan dari warga Lamongan dan sekitarnya.

“Kalau melintasi Lamongan, jangan keluarkan anggota badan. Semua harus masuk. Untuk jendela yang pecah, langsung tutup dengan tas,” pesan salah satu anggota Polres Surabaya Utara kepada ribuan Viking.

Kepulangan ribuan Viking ini memang mendapat pengawalan dari Samapta Polres Surabaya Utara dan TNI. Bahkan Kapolres Surabaya Utara AKBP Djoko Hariutomo berada di stasiun. Polisi berjaga-jaga mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

Akhirnya sesuai rencana, sekitar pukul 00.30 WIB, KA Pasundan Luar Biasa masuk di jalur 3. Ribuan Viking yang sudah menunggu sejak pukul 22.00 WIB langsung bernyanyi-nyanyi.

“Terima Kasih..Terima Kasih Bonek Mania. Atas Sambutannya. Atas Sambutannya di Surabaya. Terima Kasih..Terima Kasih Bapak Polisi. Atas sambutannya. Atas sambutannya,” begitulah syair lagu yang terus dinyanyikan Viking.

Bonek pun membalas dengan lagu sayonara. “Sayonara..sayonara. Sampai berjumpa lagi. Buat apa The Jack. Buat apa The Jack. The Jack itu tak ada gunanya,”. Nyanyian lagu dari Bonek dan Viking ini membuat suasana stasiun ramai.

Selanjutnya begitu kereta berhenti, ribuan Viking langsung berebut untuk masuk ke dalam gerbong. Tampaknya mereka ketakutan akan ketinggalan kereta. Padahal PT KAI akan menunggu sampai semuanya terangkut. Bahkan ada yang nekat manjat gerbong dan masuk melalui lubang jendela. Dan tepat pukul 01.00 WIB, KA Pasundan Luar Biasa yang mengangkut ribuan Viking diberangkatkan menuju Bandung. (roz/eda)
sumber : beritajatim.com



Minggu, 14 Februari 2010

Suporter Bonek Ranking Dua Dunia

''BONEK ranking dua di dunia di bawah hooligan.'' Kalimat itu merupakan bunyi pesan pendek atau SMS yang diterima puluhan anggota bonek (bondo nekat) di markas Yayasan Suporter Surabaya (YSS). Ada seorang bonek yang menyebarkan SMS itu setelah yang bersangkutan melihat hasil survei CNN yang ditayangkan Kamis (28/1) lalu.

Benarkah? Okto Tyson, aktivis YSS yang sudah 15 tahun mengurusi kelompok suporter Persebaya itu mengakui perilaku anggotanya sangat meresahkan masyarakat. ''Tidak salah, kalau CNN memposisikan suporter bonek di urutan dua dunia di bawah suporter hooligan dari Inggris,'' katanya.

Perilaku bonek di lapangan memang seperti itu, tetapi tidak seluruhnya meresahkan. Keberadaan YSS yang memiliki 5.000 anggota cukup untuk meminimalisasi es perilaku brutal bonek. Sebab, anggota YSS diberikan kartu anggota/KTA, mendapat asuransi dan potongan harga tiket 10 persen saat Persebaya bertanding.

Persoalannya, jumlah bonek sekitar 60 ribu orang. Tidak sedikit dari mereka yang berperilaku brutal, anarkis, cenderung kasar dan keberanian yang berlebihan. Itulah yang membuat masyarakat sekitar Gelora 10 November, Tambaksari, merasa ketakutan setiap kali Persebaya bertanding. Terutama pedagang nasi, warung-warung dan toko-toko lainnya yang jaraknya berdekatan dengan stadion.

Bila Persebaya main pukul 15.00, para pedagang, warung nasi dan toko memilih tutup lebih awal sekitar pukul 10.00. Bila tidak tutup, sudah dapat dipastikan para bonek akan menjarah dagangannya. Demikian juga dengan pengendara mobil yang akan melintas di sekitar Gelora 10 November sudah dapat dipastikan membatalkan niatnya. Kalau pun terpaksa, mereka lebih memilih menggunakan sepeda motor agar lebih aman.

Menurut pembina YSS, Wastomi Suheri, istilah bondo nekat sudah ada sejak dahulu kala. Di pojok-pojok kampung di Kota Surabaya orang mengenal sebutan bonek yang artinya tanpa modal dan hanya mengandalkan kenekatan. Bonek pada era 1945-an sangat positif.

Sebutan suporter bonek bermula saat ada penghimpunan suporter besar-besaran jelang Persebaya bertanding melawan PSIS dalam final kompetisi perserikatan pada era 1987-an. Saat itu Persebaya kalah. Suporter Persebaya mulai berulah dengan merusak apa saja dan menjarah. Namun, saat itu jumlah suporter bonek sangat sedikit, jadi gaungnya tidak terdengar.

Seiring dengan perkembangan Persebaya, jumlah bonek terus bertambah. Apalagi Surabaya memiliki tiga tim, yakni Persebaya, Niac Mitra (Mitra Surabaya) dan Assyabab Salim Group. Berangkat dari itu maka didirikanlah YSS pada 1994. Kehadiran YSS dimaksudkan untuk mengkoordinir suporter ketiga tim. Tujuannya, untuk memperkecilkan permasalahan yang terjadi antarsuporter. Belum lagi Arema, Persema, Persela, Persik dan Persekabpas juga memiliki suporter fanatik masing-masing.

Suporter bonek tidak hanya di Jatim tetapi juga tersebar di beberapa kota lainnya. Yang juga menarik, bonek di Surabaya tersebar hingga ke kampung-kampung. ''Kalau suporter bonek berulah, pasti yang disalahkan YSS. Padahal sebagian besar suporter bonek yang brutal bukan anggota YSS,'' ujar Wastomi.

Untuk mengembalikan citra positif bonek sangat sulit dan diperlukan keterlibatan masyarakat, tokoh masyarakat, klub dan pejabat setingkat wali kota, bupati dan gubernur. ''Klub jangan hanya membina pemain. Mereka juga harus membina suporter,'' kilahnya.

Dalam membenahi suporter, lanjut dia, jangan hanya fokus pada suporter bonek tetapi juga pendukung lainnya seperti Jack Mania. Sebab, sebagian besar suporter memiliki karakteristik yang sama apabila tim kesayangannya kalah.

(Bambang Wiliarto)
dari balipost.com


Selasa, 09 Februari 2010

Pasca Cedera Panjang, Anang Ma'ruf Siap Merumput Lagi

Selasa, 09 Februari 2010 16:46:16 WIB
Reporter : M. Syafaruddin


Surabaya (beritajatim.com) - Pertandingan Persebaya Surabaya lawan Sriwijaya FC, Rabu (10/2/2010) besok sore bisa jadi pertandingan berharga bagi salah satu pemain gaek Persebaya, Anang Ma'ruf.

Pasalnya pelatih Danurwindo mengisyaratkan akan menurunkan Anang pada laga yang akan digelar di stasion Gelora 10 Nopember itu. Anang memang menjadi salah satu pemain berkualitas di Persebaya. Pergerakannya di sisi kanan hingga umpan-umpan manisnya selalu memanjakan striker Persebaya. Namun Anang harus absen setelah mendapat pelanggaran keras dari pemain Persitara Jakarta Utara, Sutikno.

Imbas dari tackling brutal yang dilakukan Tikno, Anang harus naik ke meja operasi. Dia divonis menderita dislokasi sendi. Beruntung cederanya tak terlalu parah. Meski begitu Anang membutuhkan waktu lama untuk penyembuhan cederanya. Total ia membutuhkan tiga bulan sebelum diprediksi bakal turun lagi ke lapangan hijau.

Pelatih Persebaya, Danurwindo, Selasa (9/2/2010) membenarkan jika kondisi Anang sudah membaik. Ia pun menyambut gembira sebab saat melawan Sriwijaya nanti Bajul Ijo harus kehilangan Satrio Syam karena akumulasi kartu. Tapi Danur tidak mau menjamin akan menurunkan Anang atau tidak.

''Kita lihat saja besok. Yang jelas kondisinya sudah membaik,'' ucap Danur. Jika diturunkan lawan Laskar Wong Kito, maka ini akan menjadi debut pertama Anang setelah absen tiga bulan. Kita nantikan saja apakah umpan pemilik nomor 15 ini masih ampuh dan sangat memanjakan striker Bajul Ijo.(sya/eda)

beritajatim.com

Selasa, 02 Februari 2010

Anak Indonesia Berlatih di Manchester United

Hanif Sjahbandi (tengah, kedua dari kiri) berpose bersama skuad MU

VIVAnews - Seorang remaja Indonesia dapat pengalaman di klub Manchester United. Hanif Sjahbandi, yang juga merupakan anggota tim nasional U-13 Indonesia mendapat pengalaman berharga bisa menimba ilmu di Manchester United Soccer School.

Hanif, yang lahir pada 7 April 1997, ikut dalam sekolah singkat yang digelar di Manchester United Soccer School, Manchester, Inggris. Di sana Hanif juga ikut berkompetisi dalam arena World Skills Final.

"Hanif pertama kali berangkat ke MU, Juli 2009. Dia kemudian terpilih sebagai siswa terbaik dan diundang untuk tampil pada World Skills Final bulan Oktober 2009," kata Tia Aryasyah, ibu Hanif kepada VIVAnews, Selasa, 2 Februari 2010.

Hanif ikut program pembibitan MU pada tahun 2009 lalu. Di sana ia bergabung dengan beberapa orang pemain muda lain dari beberapa negara.

Vivanews.com
PhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucket