Sabtu, 31 Oktober 2009

Danurwindo: Tanpa Ngon, Persebaya 'No Problem'

Jum'at, 30 Oktober 2009 19:16:17 WIB
Reporter : M. Syafaruddin


Surabaya (beritajatim.com) - Sosok Ngon A Djam tidak tampak di lapangan saat Persebaya uji coba melawan Surabaya Muda, Jumat (30/10/2009) sore di Stadion Gelora 10 Nopember. Hal ini ditengarai striker asal Kamerun itu mengalami radang tenggorokan.

Dalam ujicoba itu, Ngon yang memakai celana panjang dan jaket warna hitam serta topi, hanya terlihat duduk di bangku pemain cadangan bersama tim pelatih Persebaya. "Ngon masih sakit, kita tidak ingin menurunkan dia, terlalu beresiko," ungkap pelatih Persebaya, Danurwindo kepada beritajatim.com.

Padahal pada pertandingan sebelumnya, Ngon berhasil memikat mata penonton dengan satu gol yang dicetaknya. Selain itu, Ngon juga tak segan memberikan umpan-umpan matang kepada rekan-rekannya.

Meski bertanding tanpa Ngon, Persebaya tetap perkasa di hadapan 'adiknya', Surabaya Muda dengan menggelontor 4 gol. Mantan rekan Ngon di Sriwijaya, Korinus Finkreuw keluar sebagai bintang. Korinus sukses mencetak tiga gol. Sedang satu gol lainnya dicetak pemain Australia, Josh Maguire.

Ditemui usai pertandingan, Danur mengatakan walau tanpa kehadiran Ngon, timnya bisa membuktikan kalau masih garang. Justru dengan absennya pemain Kamerun itu, ia berhasil menemukan 'menu' baru. Ia juga memuji penampilan Korinus yang menurutnya bermain sangat bagus sore ini.

"Buktinya tampa Ngon atau Tarkpor kita tetap jalan. Tapi tentunya kalau ada mereka kita tambah bagus. Tapi pertandingan tadi membuktikan bahwa kita tidak tergantung dengan Ngon," lanjut mantan pelatih Persija Jakarta itu.

Selain absennya Ngon, Persebaya juga tidak diperkuat bek anyarnya, Takatoshi Uchida. Pemain asal Jepang itu masih mengurus izin kerja di Singapura. [sya/kun]
sumber : beritajatim

Jumat, 30 Oktober 2009

Gunakan Nomor Punggung 5, Taka Jadi The Next Bejo?

Kamis, 29 Oktober 2009 14:10:20 WIB
Reporter : M. Syafaruddin



Surabaya (beritajatim.com) - Setelah resmi menjadi punggawa Persebaya. Takatoshi Uchida diharapkan menjadi the next 'Bejo' dalam mengkoordinir lini belakang Bajul Ijo.

Tak ayal, Taka pun mendapat kehormatan menggunakan nomor punggung keramat yakni 5 yang selama ini sebelumnya digunakan mantan kapten tim Bejo Sugiantoro. "Ini juga nomor yang saya gunakan ketika masih di Albirex," ucap pemain berusia 27 tahun itu kepada wartawan, Kamis (29/10/2009).

Memang, Taka dan Bejo mempunyai sedikit kesamaan. Mereka sama-sama pernah bertindak sebagai kapten tim. Bejo sudah beberapa musim menjadi kapten di Persebaya sebelum akhirnya pindah ke Mitra Kukar dan Persidafon.

Sedangkan Taka, sebelum bergabung dengan Persebaya, adalah kapten tim Albirex Niigata di S League dan sukses membawa timnya masuk babak semifinal Piala Singapura. "Sebagai pemain sepakbola terutama bek, dia sudah memenuni kriteria. Tinggi, skillnya bagus dan ia juga punya jiwa pemimpin, soalnya dia mantan kapten," kata manajer Persebaya, kata Saleh Ismail Mukadar.

Nantinya, Taka akan mengisi posisi yang ditinggalkan Djayusman Triasdi. Mantan pemain PSM Makasar itu harus absen hingga Desember mendatang karena membela Timnas U-23 di SEA Games Laos. [sya/kun]
sumber : beritajatim.com

Rabu, 28 Oktober 2009

Persebaya Tinggal Nego Harga Takatoshi

  Rabu, 28 Oktober 2009 22:07:34 WIB
Reporter : M. Syafaruddin


Surabaya (beritajatim.com) - Persebaya semakin dekat dengan pemain asal Jepang, Takatoshi Uchida. Kesempatan pemain ini untuk dikontrak kian besar, seiring kebutuhan akan pemain belakang dan waktu yang sempit membuat Bajul Ijo tidak punya pilihan lain.

Pertandingan uji coba lawan Persebaya U-21, Rabu (28/10/2009) di Stadion Gelora 10 Nopember tadi merupakan hari terakhir Taka untuk seleksi di Persebaya. Sebab menurut agennya, Ricky Nelson, Taka akan segera kembali ke Singapura, Kamis (29/10/2009) besok jika Persebaya tak membutuhkan jasanya.

Dikonfirmasi mengenai kontrak Taka, manajer Persebaya, Saleh Ismail Mukadar mengaku belum bisa mengambil keputusan. Menurut Saleh, ia harus berkonsultasi dengan pelatih Persebaya, Danurwindo. Kalau danur memberikan lampu hijau, maka pihaknya akan nego kontrak dengan agen Taka.

Keputusan apakah Taka akan dikontrak atau tidak bakal digodog malam ini. "Kalau saya lihat, dia sudah memenuhi semua kriteria sebagai pemain belakang. Tinggi, skillnya bagus, leadership juga," kata Saleh.

Namun melalui status Saleh di situs jejaring sosial, pihaknya mengisyaratkan cukup tertarik dengan Taka sebab dalam statusnya itu, mantan Ketua KONI Surabaya itu menulis, "tinggal nego harganya".

Sementara pada pertandingan uji coba tadi, meski belum sepenuhnya padu dengan lini belakang Persebaya, namun Taka menunjukkan penampilan yang cukup impresif. Tapi sekali lagi, kendala bahasa menjadi penyebab utama miss komunikasi antara Taka dengan bek-bek Persebaya. [sya/kun]
sumber : beritajatim.com 

Takatoshi Diberi Waktu Tiga Hari



Defender Jepang Takatoshi Uchida tak memiliki banyak kesempatan untuk membuktikan kemampuannya. Dia hanya punya waktu tiga hari untuk menujukkan kemampuannya kepada pelatih Persebaya Danurwindo.

Artinya, kesempatan untuk memikat hati Danur -sapaan Danurwindo- menyisakan hari ini saja. Kebetulan, Persebaya dijajal Persebaya U-21 di Gelora 10 Nopember, Surabaya, hari ini.

'Besok (hari ini, Red) kami lihat kualitasnya ketika uji coba. Setelah itu, kami akan putuskan dia direkrut atau tidak. Meski sebenarnya, waktu seleksi terlalu pendek,' terang Danur setelah memimpin latihan di Gelora 10 Nopember kemarin sore (27/10).

Taka -sapaan Takatoshi Uchida- mengikuti latihan bersama skuad Persebaya sejak Senin lalu (26/10). Pada hari keduanya berlatih bersama Persebaya, kemampuan Taka belum juga terlihat menonjol. Bahkan, pergerakan pemain bertinggi 185 cm tersebut tak jarang kalah cepat dari Andik Vermansyah, Korinus Fingkreuw, dan pemain lainnya dalam sebuah sesi latihan game.

Meski demikian, mantan pemain Albirex Niigata yang berkompetisi di Singapura itu tampak aktif berkoordinasi dengan pemain belakang lainnya. Dia juga tak segan memberikan isyarat kepada Sunaji atau Anderson da Silva untuk mengorganisasi pertahanan demi menghalau sebuah serangan.

Hal tersebut diamini Danur. Mantan arsitek Persema Malang itu menegaskan bahwa Taka memiliki jiwa leadership untuk mengkoordinasi lini belakang. Hanya, jiwa leadership itu belum cukup. [uan/diq/jawapos]
sumber : jawapos

Danur: Pemain Persebaya Bukan Bintang

Rabu, 28 Oktober 2009 07:23:01 WIB
Reporter : M. Syafaruddin



Surabaya (beritajatim.com) - Meski sudah mendatangkan banyak pemain berkualitas musim ini, namun pelatih Persebaya tidak mau mengatakan timnya adalah tim bintang. Danur nampaknya risih atau mungkin juga terbenani dengan predikat itu.

Berstatus sebagai tim promosi dari divisi utama, Persebaya mencoba berbenah dengan mendatangkan pemain top macam, John Tarkpor, Ngon A Djam, Wijay dan Djayusman Triasdi. Kolaborasi pemain muda seperti Djayusman dan Andik Vermansyah dipadukan dengan tenaga tua seperti, Anang Ma'ruf dan Mat Halil menjadi modal utama Danur musim ini.

Kolaborasi beberapa pemain baru dengan pemain lama, ditambah dengan racikan strategi dari tanan dingin Danur emmbuat Persebaya sementara nongkrong di posisi delapan dengan empat poin hasil dua kali pertandingan. Bajul Ijo juga terhitung sebagai salah satu tim paling produktif dengan torehan tujuh golnya.

Mempunyai modal beberapa pemain berkualitas tak membuat Danur besar kepala dan kepalang optimis. Justru ia menilai dengan materi yang ada saat ini, semakin menggugah kreatifitasnya untuk memilih komposisi pemain terbaik yang akan diturunkan di lapangan hijau.

"Saya tidak punya pemain bintang. Semua pemain saya statusnya sama. Tapi memang ada beberapa pemain yang kualitasnya di atas pemain yang lain. Tapi sekali lagi, mereka bukan pemain bintang," jata Danur, Rabu (28/10/2009).

Bahkan untuk dua pemain asingnya, Ngon dan Tarkpor, Danur menolak keduanya dicap sebagai pemain bintang yang nantinya akan membawa Persebaya juara. Ia menambahkan, bukan jaminan bagi kedua pemain itu untuk masuk line-up. Tapi bila keduanya bermain apik, maka posisi inti menjadi kompensasi terbaik.

"Semua pemain berkesempatan untuk menjadi pemain inti. Asal mereka mau bermain sebaik mungkin," sambung pelatih kelahiran Klaten itu. Tugas Danur musim ini memang cukup berat. Apalagi target yang diberikan manajemen adalah masuk papan atas. Hal itu tentu tak semudah membalikkan tangan. Danur perlu mendapat dukungan dari semua elemen Persebaya untuk mewujudkan gelar juara.[sya/ted]
sumber : beritajatim.com

Selasa, 27 Oktober 2009

Takatoshi Terkendala Bahasa, Masa Visa Terbatas, Tuntut Kepastian



SURABAYA - Untuk kali pertama, Takatoshi Uchida beraksi di hadapan publik Surabaya. Pemain asal Jepang yang mengikuti seleksi di Persebaya Surabaya itu ikut dalam sesi latihan di Stadion Gelora 10 Nopember kemarin (26/10).

''Senang sekali akhirnya bisa berlatih bersama Persebaya,'' ucap pemain yang biasa dipanggil Taka tersebut setelah berlatih. ''Cuaca di sini cukup panas. Tapi, itu tidak masalah,'' tambahnya.

Taka sudah berada di Surabaya sejak Minggu lalu (25/10). Namun, pemain Albirex Niigata, klub Jepang yang berkompetisi di Liga Singapura (S.League), itu baru kemarin diundang untuk mengikuti seleksi di Persebaya.

Bagi Taka, tampil pada sesi latihan Persebaya bukan masalah. Yang jadi problem adalah bahasa. Dia tidak bisa berkomunikasi secara baik dengan pemain bertahan lainnya. Padahal, komunikasi sangat diperlukan untuk menggalang kerja sama antar pemain. Terlebih dengan posisi Taka sebagai pemain belakang. Dia bilang sangat terbantu dengan Anderson da Silva yang bisa berbahasa Inggris.

Di hari pertama kemarin, Taka tampak bisa menguasai keadaan. Dia bahkan sudah berani ''memerintah'' pemain lain yang menjadi tandemnya di sentral pertahanan. Kebetulan, di latihan game kemarin, dia dipasangkan dengan defender muda Sofy Hermawan.

Pelatih Persebaya Danurwindo menyatakan belum bisa menilai penampilan Taka. ''Saya lihat dia cukup punya kemampuan memimpin. Tapi, secara teknis maupun mental, susah untuk menilai dari hanya sekali berlatih,'' ungkapnya.

Danur -sapaan Danurwindo- memberikan kesempatan kepada Taka untuk tampil di laga uji coba melawan klub internal Persebaya. Menurut rencana, laga itu diadakan besok (28/10) atau lusa (29/10). Pada laga itulah akan dievaluasi bagaimana kemampuan Taka yang sesungguhnya.

Namun, agenda uji coba tersebut memberatkan kubu Taka. Sang agen, Ricky Nelson, meminta pemainnya segera mendapatkan kepastian. Dia berharap agar nasib Taka secepatnya diputuskan. Maksimal pada Rabu besok (28/10). ''Waktunya sangat singkat. Visa Taka ini on arrival. Rabu (28/10) dia harus kembali,'' ujar Ricky. Di sisi lain, batas pendaftaran pemain di Indonesia Super League (ISL) dijadwalkan tutup pada 30 Oktober.

Sementara itu, penyerang asal Kamerun Ngon a Djam tidak menampakkan diri pada sesi latihan kemarin. Menurut Cholid Ghoromah, asisten manajer Persebaya, mantan penyerang Sriwijaya FC itu sedang di Jakarta untuk menandatangani Kitas (kartu izin tinggal sementara).

Terkait dengan pemain seleksi, Cholid mengharapkan kedatangan Park Chul-Hyung, bek asal Korea Selatan yang bermain di klub Singapura Super Reds. Pemain tersebut dipantau oleh tim Persebaya yang mengunjungi Singapura pekan lalu. ''Park memang tidak mau diseleksi. Tapi, kami akan menghubunginya lagi. Kalau dia datang, itu akan bagus karena ada pembanding untuk Taka,'' bebernya. (nar/ca)
sumber : jawapos

Menunggu Pembuktian Takatoshi, Ngon dan Tarkpor

Surabaya (beritajatim.com) - Ditundanya dua pertandingan Persebaya oleh PT Liga Indonesia (PTLI) ternyata cukup merepotkan Bajul Ijo. Karena itu, untuk menjaga peforma pemain agar tidak turun, mereka dijadwalkan melakukan uji coba dengan tim lokal.

Uji coba yang rencannanya akan dilakukan dalam waktu dekat itu dilakukan dengan klub internal kompetisi PSSI Surabaya. Uji tanding itu akan menjadi ajang pengujian bagi pemain asal Jepang, Takatoshi Uchida.

Selain untuk melihat penampilan Taka,� uji coba itu juga menjadi arena untuk menunjukkan kebolehan bagi Ngon A Djam dan dan John Tarkpor. "Kalau tidak Rabu ya kamis besok. Meski lawannya tidak sekuat tim superliga, tapi kita ingin lihat bagaimana permainan mereka," papar pelatih Persebaya, Danurwindo.

Danur, Selasa (27/10/2009) mengatakan, meski telah mengikuti latihan selama satu minggu, namun hingga kini dua pemain asal Benua Afrika itu belum jua menunjukkan peforma terbaiknya. Keduanya masih butuh waktu untuk mengembalikan kondisi ke 'top form'.

Untuk itu Danur berharap dua pemain berkulit legam itu mau bekerja keras hingga mencapai titik 100 persen. "Tentu mereka belum 100 persen, mereka perlu kerja lebih berat lagi," kata mantan pelatih Persija dan Persema itu.[sya/ted]
sumber : beritajatim.com 

Persebaya Putuskan Nasib Taka Rabu Besok



Selasa, 27 Oktober 2009 18:59:12 WIB
Reporter : M. Syafaruddin


Surabaya (beritajatim.com) - Nasib pemain asal Jepang yang mengikuti seleksi di Persebaya, Takatoshi Uchida akan ditentukan, Rabu (28/10/2009) besok malam ketika Bajul Ijo beruji coba dengan Tim Persebaya U-21 di Stadion Gelora 10 Nopember.

Pelatih Persebaya, Danurwindo, Selasa (27/10/2009) mengatakan, dirinya belum bisa memberikan penilaian seputar permainan Taka. Namun menurut Danur, Taka mempunyai tipikal sebagai central defender dan juga seorang leader di lapangan.

"Saya masih belum bisa banyak bicara, tapi besok kita akan lihat bagaimana penampilannya. Sebenarnya tak hanya dia, tapi kita juga ingin lihat Tarkpor dan Ngon juga," kata Danur kepada wartawan.

Namun Danur mengaku, tenggang waktu untuk menilai permainan Taka sangat pendek. Ia hanya mempunyai waktu tiga hari untuk menampilkan permainan terbaiknya. "Seharusnya bisa lebih lama, tapi bagaimana lagi, kita terhalang waktu," sambung mantan pelatih Persema Malang itu.

Sementara itu, asistan manajer Persebaya, Cholid Goromah mengatakan, pihaknya sengaja untuk mau membayar denda keterlambatan visa on arrival kepada pihak imigrasi. "Ini sesuai permintaan pelatih, kalau perharinya kita bayar hanya ratusan ribu saja itu tidak masalah," tandas Cholid.

Persebaya juga mengurungkan niatnya untuk mengambil pemain asal Korea, Park Chul-Hyun. Sebab sang pemain tidak mau mengukuti seleksi dan minta langsung kontrak. "Tentu kita tidak mau, kita tidak mau mengambil resiko," pungkasnya. [sya/kun]
sumber : beritajatim.com

Senin, 26 Oktober 2009

Asean Berminat Jadi Tuan Rumah Piala Dunia


Bangkok- Perhimpunan Negara Asia Tenggara (Asean) siap untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah bersama turnamen sepakbola Piala Dunia.

Namun, Asean menyerahkan keputusan kepada Indonesia apakah tetap terus berupaya menjadi calon tunggal tuan rumah Piala Dunia 2022 atau menggandeng sesama anggota Asean menjadi tuan rumah bersama turnamen olahraga paling bergengsi di muka bumi itu.

Demikian ungkap Perdana Menteri Thailand yang juga merangkap Ketua ASEAN, Abhisit Vejjajiva. Seperti dikutip laman harian The Bangkok Post, Abhisit mengungkapkan wacana dari para anggota Asean mengenai gagasan tuan rumah bersama Piala Dunia.

Namun, Abhisit tidak menjelaskan lebih lanjut, seperti target waktu penyelenggaraan Piala Dunia. Dia hanya mengungkapkan bahwa saat ini baru ada satu anggota Asean yang berniat menjadi tuan rumah, yaitu Indonesia.

"Indonesia saat ini telah mengusulkan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. [Namun] Indonesia akan menentukan apakah juga akan menggandeng anggota-anggota Asean untuk turut serta dalam pencalonan ini," kata Abhisit di sela-sela Konfrensi Tingkat Tinggi Asean di Hua Hin, Thailand, Minggu (25/10/2009).

Sebagai Ketua Asean tahun ini, Thailand menggelar KTT Asean, yang juga dihadiri Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Belum ada tanggapan dari Indonesia mengenai pernyataan dari Abhisit itu.

Namun, sebelumnya, Menteri Keuangan Thailand juga mengungkapkan wacana Asean bisa menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia. Menteri Keuangan Korn Chatikavanij, Jumat pekan lalu, mengungkapkan bahwa dia telah membicarakan wacana ini di beberapa forum bisnis sebagai salah satu upaya untuk mendongkrak ekonomi sepuluh anggota Asean.

Seperti dikutip laman harian The Straits Times, Korn mengungkapkan bahwa isu ini bisa saja dibicarakan dalam KTT Asean. "Ini harus dibicarakan dalam diskusi informal, namun, menurut saya, Asean punya potensi untuk menyelenggarakan Piala Dunia," kata Korn. Asean beranggotakan Indonesia, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam, Singapura, Kamboja, Laos, dan Myanmar.

Korn merujuk kepada Jepang dan Korea Selatan, yang sukses menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2002. Itu merupakan kali pertama Piala Dunia diselenggarakan di dua negara. [air]
Sumber : vivanews.com

Pemain Bidikan dari Jepang, Taka Mencari Tantangan di Persebaya


Upaya Persebaya Surabaya untuk mendapat pemain asing baru semakin mengerucut. Peluang itu menunjuk pada Takatoshi Uchida. Kapten Albirex Niigata, klub Jepang yang berkompetisi di Liga Singapura (S. League), tersebut menjadi satu-satunya defender incaran Green Force yang kini sudah datang di Surabaya.

Sementara itu, dua pemain lainnya yang dibidik, Daniel Bennett (Singapura/SAF FC) dan Park Chul-hyung (Korea Selatan/Super Reds), belum menampakkan diri. 'Park kemungkinannya kecil. Dia tidak mau diseleksi. Kami tidak bisa langsung mengontraknya setelah hanya melihat dia main sekali,' papar Saleh Ismail Mukadar, manajer Persebaya, di Gelora 10 Nopember, Surabaya, kemarin (25/10).

Lain lagi halnya dengan Bennett. Menurut sang agen, Ricky Nelson dari Indo Bola Mandiri, kapten timnas Singapura itu sedang ce­dera. 'Bennett cedera lutut dan harus dioperasi. Mungkin, dia baru bisa bermain awal tahun depan,' ujarnya saat dihubungi tadi malam. Ricky juga merupakan agen yang mendatangkan Takatoshi.

Menurut Ricky, Taka -sapaan Takatoshi- sudah berada di Jakarta sejak Kamis (22/10). Tapi, baru kemarin dia datang ke Surabaya. Menurut rencana, hari ini Taka berlatih bersama para pemain Persebaya. 'Dia datang ke Indonesia karena ingin mencari tantangan. Kalau jadi dikontrak, Persebaya tidak usah mengeluarkan transfer. Sebab, kontraknya di Albirex habis awal November,' ungkapnya.

Saat ditemui di Hotel Sahid, tempatnya menginap, Taka mengatakan buta tentang sepak bola Indonesia. Tapi, dia bilang ingin mendapat pengalaman baru. 'Teman-teman saya bilang, sepak bola Indonesia penuh ketidakpastian. Saya tetap ke sini ka­rena ingin mengembangkan diri dan mendapat pengalaman baru,' kata pemain kelahiran Aichi, 20 Januari 1982, itu dalam bahasa Inggris.

'Sebenarnya, saya tidak tahu klub Indonesia mana pun. Tapi, saya senang mendapat kesempatan bermain di Persebaya,' terang permain bertinggi 185 cm tersebut. [nar/ca/jawapos]

sumber : jawapos.com

Minggu, 25 Oktober 2009

Persija Siap Jamu Bonek



Duel Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya pada 29 November mendatang sarat dengan tradisi kedua tim. Hal itu berimbas kepada suporter masing-masing klub, The Jakmania di pihak Persija, dan Bonek dari Persebaya. Kekhawatiran akan terjadinya bentrokan antarsuporter pun muncul ke permukaan.

Namun, panitia pertandingan Persija merasa optimistis laga ini bisa dilangsungkan di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Pihak panitia sekarang sedang berusaha melobi Polda Metro Jaya agar pertandingan klasik tersebut dapat digelar di Jakarta.

“Saya pikir pemikiran yang salah jika menilai Bonek berbahaya, atau menjadi ancaman keamanan. Oknum yang membuat kericuhan hanya segelintir saja. Kami sama sekali tidak menolak kedatangan Bonek di pertandingan nanti,” ujar Wargo Haryoto, ketua panpel Persija.

“Saat ini kami sedang menjadwal pertemuan dengan Polda Metro Jaya untuk membicarakan pertandingan tanggal 29 November itu, tentang bagaimana pola penangannya. Kami juga ingin mencari solusi terbaik. Saya harap The Jakmania dapat menjalin kerja sama dengan Bonek.”

Menurut Wargo, suksesnya laga ini tidak hanya datang dari Jakarta saja, tapi juga dari Persebaya mau pun Pemkot Surabaya. Selama ini, Bonek dikenal nekat datang ke Jakarta kendati memiliki dana yang minim. Karena itu, Panpel Persija berharap kedua institusi itu memberi jaminan dana kepada Bonek. [donny afroni/goal]

Perburuan Pemain di Singapura Persebaya Bawa Pulang Tiga Nama


Perburuan pemain yang dilakukan Persebaya Surabaya ke Singapura berakhir kemarin (24/10). Sayang, hasilnya tidak konkret. Tidak ada nama definitif yang didapatkan kubu Persebaya.

Manajer Persebaya Saleh Ismail Mukadar, Asisten Manajer Cholid Ghoromah dan asisten pelatih Ibnu Grahan berangkat ke Negeri Singa itu. Tapi, mereka hanya mengantongi sejumlah nama pemain yang menjadi bidikan. Mereka adalah para pemain yang berlaga di ajang Liga Singapura (S-League).

Yang lebih dulu muncul adalah nama pemain asal Korea Selatan Park Chul-hyung (Super Reds). Selain itu, ada nama baru. Yakni, Takatoshi Uchida (Albirex Niigata) dan kapten timnas Singapura Daniel Bennett yang memperkuat Singapore Armed Forces FC.


Sebelum kubu Persebaya berangkat ke Singapura, nama yang mencuat adalah Kazuki Yoshino (Albirex). Tapi, dia dianggap kurang bagus. Penilaian tersebut muncul setelah perwakilan Green Force menyaksikan langsung aksi Yoshino saat membela Albirex melawan Super Reds pada lanjutan S-League pada Jumat lalu (23/10).

'Karena kami tidak punya banyak waktu, kami harus mencari sejumlah pemain sebagai antisipasi,' kata Saleh. Langkah selanjutnya adalah mengontak agen tiga pemain itu. Tapi, kubu Persebaya baru mendapatkan jawaban dari agen Uchida.

'Senin nanti (26/10), Uchida mungkin datang ke Surabaya. Kami mau lihat dia dulu mumpung masih ada kesempatan,' jelasnya. Sementara itu, belum ada kepastian dari Park dan Bennet.

Menurut Saleh, Persebaya saat ini memang sedang mengejar waktu. Sebab, pendaftaran pemain bagi kontestan Indonesia Super League (ISL) ditutup pada 30 Oktober mendatang. Dia berharap, akhir pekan ini sudah ada pemain bertahan dari negara Asia yang dikontrak.

Di antara tiga pemain tersebut, Saleh sangat berharap pada Bennett. 'Banyak yang merekomendasikan dia (Bennett, Red). Itulah yang membuat kami akhirnya mengontak agennya,' terangnya.

Jika satu bek asal Asia telah berhasil dikontrak, artinya, stok pemain asing yang dimiliki Persebaya sudah terpenuhi. Yakni, tiga pemain non-Asia plus dua pemain Asia. Empat pemain yang sudah deal adalah Ngon a Djam (Kamerun/penyerang), John Tarkpor (Liberia/gelandang), Anderson da Silva (Brazil/bek), dan Josh Maguire (Australia/gelandang).

Nah, jatah seorang pemain asing tersisa diproyeksikan untuk posisi belakang. Sebab, selama ini sektor tersebut dianggap masih lemah. Dari dua laga, Persebaya kebobolan empat gol. Sebab, para pemain muda yang beroperasi di belakang belum matang.

Sementara itu, untuk mengisi jeda jelang pertandingan berikutnya, Persebaya akan melakoni laga uji coba. Lawan yang dipilih adalah klub anggota kelas utama kompetisi Persebaya Suryanaga. 'Mungkin, Rabu (28/10) atau Kamis (29/10) kami akan beruji coba dengan Suryanaga,' ujar asisten pelatih Persebaya Gomed de Oliveira. [nar/ca/jawapos]

Rabu, 21 Oktober 2009

Beres, Besok Tarkpor Bisa Ikut Latihan

Selasa, 20 Oktober 2009 19:14:38 WIB
Reporter : M. Syafaruddin


Surabaya (beritajatim.com) - Setelah membereskan masalah Ngon A Djam, kini Persebaya telah menyelesaikan masalah satu pemain asingnya, John Tarkpor. Masalah Tarkpor dengan mantan timnya, Persitara Jakarta Utara resmi selesai hari ini, Selasa (20/10/2009).

Kepastian masalah ini disampaikan asisten manajer Persebaya, Cholid Goromah. Kepada wartawan, Cholid mengaku telah mendesak agen Tarkpot, Alex Banmou untuk segera menuntaskan masalah yang terkait dengan Persitara.


"Baru saja agennya telepon, katanya masalah Tarkpor dengan Persitara sudah beres. Tapi saya tidak tahu cara penyelesaiannya, itu masalah internal mereka, Persebaya tak ikut-ikut," ungkap Cholid.

Kini Tarkpor hanya tinggal menyelesaikan pengesahan status dengan PT Liga Indonesia (PTLI). "Kalau masalah pengesahan, satu jam juga sudah selesai," sambung pria yang juga merangkap sebagai Ketua Harian Bajul Ijo itu.

Cholid juga memberikan tanda-tanda pemain asal Liberia itu bisa bergabung dengan rekan-rekannya di Persebaya, Rabu (21/10/2009) besok. "Malam ini diusahakan untuk berangkat ke Surabaya, Insya Allah besok sudah bisa ikut latihan," imbuh Cholid.

Padahal Persebaya kini tengah menyeleksi playmaker asal Argentina, Leonardo Felicia. Sejatinya Felicia mempunyai posisi yang sama dengan Tarkpor. "Dia kan didatangkan karena kita takut Tarkpor tidak akan datang. Tapi kini masalahnya sudah beres," lanjut pria berhidung mancung itu.

Masalah kepindahan Tarkpor ke Persebaya memang tergolong rumit. Klub lamanya, Persitara sempat mengklaim pemain berkulit legam itu sudah menerima uang panjar sebesar Rp 50 juta. Tapi manajer Persitara, Harry Gendar sempat mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mempertahankan Tarkpor.

"Tarkpor di SMS oleh Gendar yang isinya mengatakan bahwa Persitara sudah melepasnya. Dan SMS itu masih ada di ponsel Tarkpor. Itulah yang akhirnya menjadi bukti baru bahwa Persebaya adalah pemilik sah Tarkpor," pungkas Cholid.[sya/ted]

Selasa, 20 Oktober 2009

Ngon A Djam Akhirnya Datang



 
Selasa, 20 Oktober 2009 19:46:21 WIB
Reporter : M. Syafaruddin


Surabaya (beritajatim.com) - Setelah ditunggu hampir tiga bulan, pemain anyar Persebaya, Ngon A Djam akhirnya menapakkan kaki di Persebaya. Ngon juga sudah mengikuti latihan pagi dan sore bersama rekan-rekanya tim Bajul Ijo.

Kepada wartawan, ia� mengungkapkan alasan mengapa ia datang terlambat.
Ditemui di Mess Persebaya, Selasa (20/10/2009), Ngon datang dengan menaiki mobil salah satu pengurus Persebaya. Ia datang bersama temannya yang sama-sama berkulit legam dari penginapannya, Hotel Sahid, Surabaya.

Kepada wartawan, Ngon juga membuka suara mengapa pengurusan surat izin kerja dan visanya sangat lambat. Menurutnya, hal itu karena ia mengalami masalah keluarga yang sangat memukul jiwanya. "Ibu saya meninggal tiga minggu lalu, tepatnya tanggal 7 September," ucap Ngon dengan Bahasa Inggris yang fasih.

Ia juga menampik anggapan diirnya sengaja melarikan diri dari Persebaya. Sebab sebelumnya, agen mantan pemain Sriwijaya itu, Eko Subekti mengaku sempat hilang kontak selama satu bulan dengan Ngon. Tapi Ngon beralasan, kesibukannya mengurus Visa membuat dia lupa memberi kabar.

"Saya sibuk mengurus Visa, saya harus terbang Kamerun ke Nigeria. Dan memang ada problem dengan ponsel saya. Tapi setelah Visa saya beres, saya langsung telepon agen," kata pemain dengan tinggi badan 185 cm itu.

Bergabung dengan Persebaya merupakan salah satu kebanggan tersendiri baginya. Sebab ia mengaku sudah memilih tempat yang pas untuk meneruskan kariernya. Sebelumnya, Ngon sempat menjadi andalan Sriwijaya FC untuk urusan mencetak gol. Total 22 gol sudah dijaringkannya selama semusim.

Meski terkenal sangat haus gol, Ngon tidak jumawa. Menurutnya, hal itu dapat terulangi jika diirnya rajin berlatih dan mendengarkan instruksi dari pelatihnya, Danurwindo.

"Ini tim bagus, pelatihnya juga bagus. Untuk musim ini saya tidak ingin target gol, kita jalani saja dan yang penting harus main bagus," lanjut pemain 29 tahun itu. Desember mendatang Ngon berencana mengajak istrinya, Yolanda beserta kedua anaknya, Lionel dan Fortune untuk hijrah ke Surabaya.[sya/ted]
di copas dari BEJAT.COM

Salam Satu Nyali!

Tadi Malam Tiba di Surabaya, Gaji Ngon Ikut Mundur


Penantian Persebaya Surabaya terhadap juru serang barunya, Claude Parfait Ngon a Djam, akhirnya berakhir. Pemain asing asal Kamerun tersebut menginjakkan kaki di Surabaya tadi malam (19/10).

Ngon mendarat di Bandara Juanda sekitar pukul 22.00 WIB. Sebelum bertolak ke Surabaya, dia terlebih dulu bertemu pemilik agen yang menaunginya, Indo Bola Mandiri.

Sekretaris Pengcab PSSI Surabaya Ahmad Munir menyatakan bahwa Ngon tiba di Bandara Juanda sekitar pukul 22.00. 'Baru saja Ngon menghubungi saya, dia sudah mendarat dan masih menunggu bagasi,' jelasnya. Selanjutnya Ngon dijadwalkan menginap di Hotel Sahid Surabaya tadi malam.

Ngon sebenarnya sempat memberikan penjelasan kepada wartawan melalui sambungan telepon kemarin siang, pemain kelahiran 24 Januari 1980 itu tidak menyebutkan penyebab keterlambatannya. Dia memilih akan menjelaskannya ketika tiba di Surabaya.

Sementara itu, owner agen Indobola Mandiri, Eko Subekti menyatakan keterlambatan Ngon disebabkan sejumlah hal. Salah satunya kematian ayah pemain bertinggi 186 cm itu. 'Ayahnya baru saja meninggal. Karena itu, Ngon lebih lama berada di Kamerun,' tutur pria berkacamata itu.

Terlepas dari suasana berduka yang dialami Ngon, pengurusan perizinan oleh pemain Afrika memang terkenal lama. Eko menyatakan bahwa pengurusan dokumen pemain Afrika bisa dua kali lebih lama daripada pemain dari benua lainnya.

Banyaknya orang Afrika yang terjerat masalah hukum membuat proses perizinan semakin berbelit. Kehadiran Ngon tentu semakin meringankan beban Persebaya di laga selanjutnya.

Asisten Manajer Bidang Teknik Persebaya Cholid Ghoromah berharap Ngon memberi warna lain bagi permainan Persebaya. 'Kami harapkan Ngon membuat permainan Persebaya semakin baik,' jelasnya.

Pria yang juga menjabat ketua harian Pengcab PSSI Surabaya itu menilai status Ngon sebagai pemain bintang membuat pemain lain semakin percaya diri dalam membela Persebaya.

Meski demikian, manajemen tim berjuluk Green Force tersebut tetap menyikapi keterlambatan Ngon. Cholid memang tidak menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi berupa denda untuk Ngon.

'Kami akan bersikap berdasar kesepakatan. Kalau dia bekerja mulai Oktober, tentu hitungan gajinya juga akan mundur," ucapnya.

Jika bergabungnya Ngon sudah menunjukkan titik terang, tidak demikian pemain asing Persebaya lainnya, John Tarkpor. Hingga kemarin gelandang asal Liberia tersebut masih dalam wilayah sengketa antara Persebaya dan Persitara.

Secara etika, Cholid memang menyayangkan sikap Tarkpor yang menerima uang panjar dari Persitara. Namun, Cholid masih yakin bahwa pemain yang musim lalu membela Persitara itu akan menjadi milik Persebaya.

Menurut dia, dalam sepak bola profesional tidak ada istilah uang panjar. 'Yang ada hanya kontrak hitam di atas putih. Dan, kami memiliki itu," tandas Cholid. [uan/diq/jawapos]
Salam Satu Nyali!

Senin, 19 Oktober 2009

8 Musim, 7 Kartu Kuning

Reporter : M. Syafaruddin


Bersama Persebaya, Anderson da Silva memang bukan wajah baru di pesepakbolaan Indonesia. Ia pernah enam tahun membela PSS Sleman. Kini ia merajut musim keduanya bersama skuad Bajul Ijo.

Sebagai seorang defender, Anderson acap kali harus berbenturan keras dengan pemain depan lawan. Tujuannya jelas, yakni melindungi agar kiper nyaman dengan kawalan yang ia berikan.

Seringnya berbenturan dengan striker atau lawan tak membuat pemain asal Brasil ini 'panas'. Yang membanggakan, dalam delapan tahun berkiprah di jagat sepakbola tanah air, ia termasuk pemain yang sangat disiplin dan mantaati aturan. Selain itu, ia juga bukan tipikal langganan kartu.

"Kalau kartu kuning saya masih ingat. Sejak saya main di Indonesia, kartu kuning yang saya dapatkan jumlahnya tujuh dan satu kartu merah," kata Anderson kepada beritajatim.com.

Lanjutnya, kartu merah ia dapatkan ketika masih berstatus pemain PSS Sleman. Minimnya jumlah kartu kuning yang diterima membuat namanya tidak termasuk dalam daftar 'black list' PT Liga Indonesia. "Sudah lama sekali, saya tidak ingat tahun berapa. Yang saya ingat, saya dapat kartu merah karena berantem dengan pemain lain," papar bapak dua anak itu.

Saat ini, Anderson menjadi satu diantara tiga pemain belakang yang dianggap 'tetua' oleh pemain Persebaya. Sebelum berduet dengan Djayusman Triasdi, musim lalu dia menjadi pasangan Bobby Satria. Kini tugas berat diembannya, selain harus menjadi pemimpin tim menggantikan Endra Pras yang masih cedera, ia juga diharapkan mampu menularkan ilmunya ke pemain muda seperti, Sunaji dan Sofi Hermawan.

Tapi sayang, catatan Anderson ternoda pada laga perdana Persebaya saat menjamu Bontang FC yang berakhir imbang 2-2, Rabu (14/10/2009) kemarin. Pasalnya, satu dari dua gol Bontang, tercipta akibat kesalahannya. [sya/kun]
Copas dari BEJAT.COM

Salam Satu Nyali!

Kaget Bisa Bikin Hat-trick

ANDI Oddang mencatatkan sejarah pada laga kedua Persebaya Surabaya di pentas Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Tukang gedor bernomor punggung 78 itu sukses mencetak hat-trick perdananya di ISL musim ini. Capaian penyerang asal Makassar tersebut sekaligus mengantarkan tim berjuluk Green Force itu menang telak atas tim bertabur bintang Persisam Samarinda di laga kedua mereka di ISL.

Di benak Oddang, mampu menang besar atas Persisam yang dihuni para pemain papan atas di Indonesia sudah cukup tak terduga. Apalagi, dia sanggup mencetak sampai tiga gol ke gawang tim yang dikawal Mukti Ali Raja tersebut.

"Saya hanya berusaha tampil semaksimal mungkin. Bersyukur tadi bisa mencetak tiga gol ke gawang Persisam," papar mantan pemain Persekabpas Kab Pasuruan itu pada sesi jumpa pers kemarin (18/10).

Oddang mengatakan, gol tersebut dirinya persembahkan untuk Persebaya serta semua pendukung. "Teman-teman juga bekerja keras. Tanpa mereka, tidak mungkin saya melakukan ini," tuturnya. Berkat hat-trick itu, dia berkibar di jajaran top skor (pencetak gol terbanyak) se­mentara ISL bersama Martins Zada (Persela Lamongan/Brazil), Aldo Barreto (Bontang FC/Paraguay), dan Noor­hadi (Persijap Jepara).

Dalam laga tersebut, duet penyerang Persebaya Oddang-Korinus Fingkreuw harus melawan benteng pertahanan Persisam yang dihuni pemain bintang macam Hamka Hamzah dan M. Roby. Kendati demikian, keduanya mampu bermain apik dan terus menebar teror.

Selain kecepatan, keberhasilan Oddang merobek-robek jala gawang Persisam tak bisa dilepaskan dari kejeliannya memanfaatkan peluang. Dengan kecepatannya, Oddang mampu menerobos celah di pertahanan Persisam dan tidak menyia-nyiakan peluang di depan gawang lawan.

Torehan tiga gol ke gawang tim berjuluk Elang Borneo itu sekaligus me­ngenyahkan keraguan akan ketajaman lini depan Persebaya. (nar/diq)
Copas dari jawapos.com
Salam Satu Nyali!

Bajul Ijo Tersubur, Striker Persela dan Arema Masih Mandul

Senin, 19 Oktober 2009 09:34:59 WIB
Reporter : M. Syafaruddin



Surabaya (beritajatim.com) - Jatim merupakan daerah di Indonesia dengan kontestan Superliga paling banyak. Bayangkan, dari 18 kontestan, lima diantaranya adalah klub asal provinsi di ujung timur Pulau Jawa ini. Persebaya Surabaya, Persela Lamongan, Arema, Persema Malang dan Persik Kediri, merupakan jajaran klub papan atas yang siap bersaing untuk mereput kampiun Superliga.

Hingga masuk pekan kedua Superliga, tim-tim asal Jawa Timur masih bertengger di sekitar 10 besar klasemen. Bahkan dua klub asal Jatim, Persela dan Persebaya berhasil merangsek ke peringkat empat besar. Laskar Joko Tingkir duduk di peringkat ketiga, sedangkan Bajul Ijo satu strip di bawahnya. Sekarang mari kita telususi satu per satu.

Persela. Dari dua laga yang berlangsung di stadion Surajaya, Lamongan, Laskar Joko Tingkir berhasil menyapu bersih poin kandang. Menang lawan Pelita Jaya dilaga perdana melalui dua gol Martins Zada, anak asuh Widodo C Putra itu kembali menuai poin ketika menjamu Persitara juga melalui gol Zada.

Meski untuk sementara brada di posisi empat, Persela nampaknya harus melakukan evaluasi. Sebab lini depan mereka tergolong mandul. Dari tiga gol yang berhasil disarangkan, semua berasal dari kaki gelandang serangnya, Zada. Padahal Persela sudah mendatangkan duet maut asal Persibo, Syamsul Arif dan Varney Pas Boakay.

Jika Persela mampu menuai poin sempurna didua laga awal mereka, Persebaya harus rela kehilangan dua poin. Sebab, saat meladeni Bontang FC, mereka bermain imbang 2-2. Namun rasa haus kemenangan terbayar lunas ketika Persebaya melumat Persisam Samarinda dengan skor telak 5-2. Untuk sementara Persebaya nangkring di posisi keempat dengan empat poin dari dua pertandingan.

Persebaya mungkin menjadi tim tersubur di Superliga saat ini. Dari dua pertandingan, total tujuh gol sudah mereka buat. Padahal, dua pemain asing yang terkenal garang di kotak penalti, Ngon A Djam dan John Tarkpor masih belum bergabung. Tapi bukan berarti Bajul Ijo tak lepas dari catatan. Lini belakang menjadi titik yang harus segera dibenahi, karena mereka sudah kebobolan dua gol dari dua pertandingan.

Setelah membahas Persebaya, kini saatnya menyebrang ke Malang dimana Arema dan Persema dilahirkan. Dari dua laga yang dijalani di stadion Kanjuruhan, Singo Edan mampu merangkumkan empat poin dan berada di peringkat enam klasmeen sementara. Menang lawan Persija di pertandingan pembuka dengan skor 1-0, Ongis Nade justru imbang lawan PSPS Pekanbaru di pertandingan kedua dengan skor 0-0.

Masalah cetak gol mungkin menjadi penyakit bagi Arema saat ini. Meski sudah mendatangkan striker Singapura, Noh Alam Shah, namun bukan berarti menyelesaikan urusan cetak gol Bagi Ongis Nade. Hingga kini Singo Edan menjadi tim asal Jatim yang peling pelit gol. Dari dua pertandingan, mereka hanya mencetek satu gol melalui sentuhan pemain tengahnya, M Fachrudin.

Nasib Arema sangat berbanding terbalik dengan saudara tuanya, Persema. Laskar Kan Arok kini bertengger di posisi delapan dengan torehan tiga poin. Skenario kedua tim asal Malang ini sangat unik. Jika Arema memang lawan Persija, Persema justru kalah dari Macan Kemayoran dengan skor telak, 1-3. Namun mereka bangkit di pertandingan kedua kala menghancurkan PSPS dengan skor, 3-2.

Persiapan Persema boleh jadi yang terpanjang diantara klub-klub Jatim lainnya. Namun hingga kini anak asuh Subangkit belum jua menuai hasil yang optimal. Duet Brima Pepito dan Jairon Feliciano juga belum padu. Memasukkan 4 gol dan kemasukan 5 lima gol. Sama halnya dengan Persebaya, lini belakang yang digawangi Semme Patrick masih perlu pembenahan jika tidak ingin menjadi bulan-bulanan striker lawan.

Dari lima klub asal Jatim, mungkin prestasi Persik Kediri yang boleh dibilang masih kurang greget. Sebab, dari dua pertandingan, Macan Putih hanya memperoleh dua poin dan nangkring di posisi 10. Imbang tampa gol lawan Persisam pada pertandingan pertama, Persik kembali gagal memuaskan pendukungnya ketika kembali bermain seri lawan Bontang FC, 2-2.

Musim ini Persik memang tampil seadanya. Meski mendatangkan Pato Morales dari Arema, namun kehilangan bintang-bintang seperti, Ronald Fagundes, Hamka Hamzah dan M Roby membuat Macan Putih kehilangan taring. Belum lagi masalah internal yakni pergantian pelatih dari Edy Paryono ke Gusnul Yakin.

Jika masih ingin bertahan di kasta tertinggi sepakbola nasional ini, Persik Kediri harus melakukan evaluasi. Gusnul mempunyai pekerjaan rumah yang cukup rumit, yakni bagaimana memadukan duat Saktiawan Sinaga dengan Pato. Selain itu, Ketua Umum Persik, dr Samsul Ashar harus segera menemukan formula agar anak asuhnya bermain greng.

Selain bersaing di klasemen, dua tim Jatim, Persela dan Persebaya juga bersaing untuk urusa El Pichichi atau topskor. Gelandang asing Persela, Martins Zada masuk dalam bursa pemain tersubur setelah mengkoleksi tiga gol dalam dua pertandingan. Selain Zada, pemain Persebaya, Andi Odang juga merangkumkan tiga gol. Hebatnya, tiga gol Odang diborong ketika Bajul Ijo pesta gol ke gawang Persisam Samarinda.

Memang terllau dini untuk menentukan siapa yang terbaik di Jatim dan Superliga. Namun catatan ini hanya sebagai rapor agar pelatih masing-masing klub tahu, apa dan bagaimana tindakan yang harus diambil agar tidak menjadi pecundang di Superliga. Semoga untuk musim ini tampuk juara Superliga 'pulang' ke daerah yang diklaim sebagai barometer sepakbola Indonesia.[sya/bjo]
Copas dari Beritajatim.com

Salam Satu Nyali!

Minggu, 18 Oktober 2009

Andi Odang Hattrick, Persebaya Tekuk Persisam



VIVAnews - Persebaya tampil perkasa di kandang sendiri. Melawan tamunya Persisam Samarinda, Minggu, 18 Oktober 2009, Bajul Ijo menang telak 5-2 (1-0).

Yang menjadi bintang Persebaya pada partai yang digelar di Gelora 10 Nopember Tambaksari ini adalah Andi Odang. Ia mencetak hattrick lewat gol-golnya pada menit 49, 68 dan 76.

Dua gol tim asuhan Danurwindo lainnya dicetak oleh  Corinus Fingkreuw pada menit ke-7 dan Josh Maguire  (54). Sedangkan dua gol balasan Persisam dicetak oleh Ronald Fagundez (52) dan Agung Suprayogi (89).

Persisam 10 pemain
Satu-satunya gol di babak pertama diciptakan oleh Corinus Fingkreuw pada menit ke-7. Gol ini tercipta dengan apik berkat kejelian Corinus mencari ruang kosong. Ia menerima umpan tendangan bebas Josh Maguire dan dengan sekali gocek, Corinus mengecoh kiper Mukti Ali Raja. Skor 1-0.

Serangan demi serangan diluncurkan oleh kedua tim di pertandingan yang disiarkan langsung oleh antv ini. Namun tak ada yang berbuah gol. Penyerang Persisam Agung Suprayogi punya beberapa peluang emas namun gagal menyamakan kedudukan.

Sejak babak ke-33, Persisam harus main dengan sepuluh pemain. Wasit Djajat Sudrajat memberikan kartu kuning kedua buat M Roby yang mengasari Supriyono. Hingga jeda skor tetap 1-0 bagi Persebaya.

Di babak kedua Persebaya bermain lebih tenang. Andi Odang membawa timnya unggul 2-0 di menit 49 memanfaatkan umpan Supriyono. Persisam sempat memperkecil ketinggalan di menit 52 saat Fagundez memanfaatkan bola muntah hasil tendangan penaltinya sendiri. Bola rebound hasil tepisan kiper Persebaya Syaifudin jatuh ke kaki Fagundez yang tak disia-siakannya.

Namun gol Fagundez justru membuat Persebaya makin galak. Josh Maguire membawa timnya unggul 3-1 menit 54 dan disusul dua gol Andi Odang (68 dan 76). Persisam mendapat gol hiburan lewat Agung Suprayogi semenit menjelang bubaran.Salam Satu Nyali!

Laskar Ken Arok Tekuk PSPS



VIVAnews - Persema Malang sukses merebut kemenangan pertama mereka musim ini. Bertanding di Stadion Gajayana Malang, Minggu, 18 Oktober 2009, Laskar Ken Arok sukses mengalahkan tamunya PSPS Pekanbaru dengan skor 3-2.

Di 45 menit pertama pada laga yang disiarkan langsung oleh antv ini, PSPS lebih dulu ketinggalan. Gawang Fance Hariyanto jebol saat pertandingan baru berjalan tiga menit.

Jebolnya gawang PSPS ini berawal dari kegagalan lini pertahanan mereka dalam mengantisipasi tusukan sayap kiri Persema, Siswanto. Lewat akselerasinya yang cepat, Siswanto berhasil mengirimkan umpan matang ke jantung pertahanan PSPS. Bola pun langsung disambut Jairon Feliciano.

Usai mencetak gol, justru Persema seakan lebih mudah ditembus pertahanannya. Di menit 15, PSPS bisa menyamakan kedudukan lewat tandukan Herman Dzumafo yang memanfaatkan umpan Agus Cima. Skor 1-1.

PSPS lalu balik unggul di menit 28. Herman berhasil lolos dari kawalan pemain bertahan Persema, Suroso. Dan dengan sekali sontekan, Herman kembali menjebol gawang Persema yang dikawal I Komang
Putra. Saat jeda, skor 2-1 untuk PSPS.

Memasuki babak kedua Persema makin intensif dalam melakukan serangan untuk mengejar ketinggalan. Hasilnya pada menit 49 Brima Pepito menyamakan kedudukan. Sundulan mautnya yang berawal dari umpan Jaenal Ikwan tak mampu ditahan kiper Fance.

Tak puas dengan hasil imbang, Persema yang dilatih Subangkit akhirnya bisa balik unggul. Mereka mendapatkan tendangan penalti setelah pemain bertahan PSPS Banaken Bosoken handsball di kotak penalti. Robbie Gaspar dengan sempurna mengeksekusi penalti. Skor 3-2 bertahan sampai akhir pertandingan.Salam Satu Nyali!

Persisam Sesumbar Lumat Persebaya


Oleh Yuslan Kisra

Persisam samarinda sesumbar bakal mampu  mendulang poin penuh, dengan mengalahkan tuan rumah yang juga sesama tim promosi Superliga Persebaya Surabaya.

Hal itu karena pada pertandingan yang akan digelar di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya, Minggu (17/10), tim asal Kalimantan Timur ini mengaku sudah mengantongi kekuatan lawannya tersebut.

"Kami sudah mengantongi kekuatan Persebaya. Maklum karena saya pernah menukangi tim tersebut, sehingga sedikit banyak kekuatan mereka saya ketahui," kata Aji.

"Bukan perkara mudah memang bisa mengalahkan Persebaya di hadapan publik. Terlebih dengan keberadaan Pak Danur (Danurwindo, pelatih Persebaya). Tapi saya tetap yakin bisa meraih poin penuh,"

Masih kata Aji yang merupakan mantan pemain dan pelatih Persebaya ini, hasil imbang skuad timnya di laga sebelumnya memaksa ia harus memaksimalkan kekuatan tim, agar bisa meraih poin yang diharapkan saat menghadapi Persebaya.
goal.com
Salam Satu Nyali!

Aji Paham Hadapi Green Force


SURABAYA - Persebaya Sura­baya tampil mengecewakan saat ditahan 2-2 oleh Bontang FC Rabu lalu (14/10). Kali ini, hal itu tidak boleh terulang.

Tim berjuluk Green Force terse­but kembali menghadapi wakil Kaltim lainnya pada lanjutan Indonesia Super League (ISL). Tim yang akan dihadapi Persebaya di Gelora 10 Nopember, Surabaya, malam ini (siaran langsung AnTV 19.00 WIB) adalah Persisam Samarinda.

''Kami tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama. Kali ini kami harus menang dan bermain ba­gus,'' tegas Danurwindo, pela­tih Persebaya, saat ditemui di mes Persebaya kemarin (17/10).

Dua tim memang sama-sama ber­status sebagai tim promosi di ISL musim ini. Tapi, melawan Persisam bakal lebih sulit bila dibandingkan dengan laga sebe­lumnya. Walau berpre­dikat sebagai tim tamu, secara individual, kualitas tim berjuluk Elang Borneo itu di atas Persebaya.

''Ya, memang materi pe­main mereka lebih baik daripada kami. Tapi, saya punya cara untuk me­re­dam mere­ka,'' papar pria yang akrab disapa Danur tersebut. ''Yang paling penting, kami tidak boleh membiarkan me­reka bergerak le­luasa,'' lanjutnya.

Selain kalah materi, pemain Persebaya tidak komplet. Kondisi dua pemain pilar, Mat Halil (engkel bengkak) dan Su­pri­yono (cedera perut), masih mera­gu­kan. Danur mengatakan akan melihat kondisi dua pe­ma­in sayap itu sampai pagi ini (18/10). Tapi, dia sudah menyi­apkan alter­natif ba­gi me­re­ka. Yaitu, Satrio Syam se­ba­­gai pela­pis Halil dan Arif Ariyanto untuk peng­ganti Supriyono.

Tak hanya itu, kiper utama Endra Prasetya belum bisa di­mainkan karena masih menjalani hu­kuman. John Tarkpor asal Liberia yang diharapkan bisa segera bergabung ternyata belum disah­kan PT Liga Indonesia. Se­dangkan Ngon a Djam dila­porkan masih dalam perjalanan.

Mengenai formasi 3-5-2 yang per­nah dico­ba dalam latihan, dia me­nga­takan bahwa itu masih belum pasti.

Bagi Persisam, laga tersebut memiliki arti penting. Sebab, dalam debutnya di ISL kontra Persik Kediri, mereka hanya bermain imbang tanpa gol. Meski unggul materi, pelatih Per­sisam Aji Santoso menga­takan, targetnya hanya mencuri poin.

''Siapa pun tahu, sulit mencuri poin di Persebaya. Tapi, saya su­dah tahu harus bagaimana meng­hadapi Persebaya,'' kata Aji.

Tak heran jika Aji mengatakan tahu jeroan Persebaya. Pasalnya, dia bukan orang asing di Perse­baya. Selain pernah menjadi kap­ten, dia menjadi orang yang ber­jasa meloloskan Persebaya ke ISL. Aji adalah pelatih Green Force kala Persebaya menang atas PSMS Medan di laga playoff ISL. (nar/diq)
copas dari jawapos.com

Salam Satu Nyali!

Tiga Stadion Tak Layak Pakai untuk ISL


VIVAnews - Klub-klub peserta Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010 harus memperbaiki lapangan pertandingan. PT Liga Indonesia memberikan nilai buruk bagi Stadion Kanjuruhan (Arema Malang), Stadion Surajaya (Persela Lamongan) dan Stadion Pendidikan (Persiwa Wamena).

“Khusus Persiwa, kami sudah melayangkan surat peringatan agar tidak menggunakan Stadion Pendidikan sebagai tempat berlatih,” ungkap CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono.

Joko menyatakan, kondisi rumput pada tiga stadion tersebut memprihatinkan. Kerataan lapangan pun sangat kurang.

“Kalau bagian stadion lainnya tidak mengkhawatirkan. Hanya kondisi rumput dan kerataannya yang kurang. Bahkan, kondisi lapangan Stadion Surajaya itu sangat keras kalau tidak ada air. Tapi, semuanya berubah menjadi gembur saat terkena air. Kondisi seperti ini jelas mengurangi kenyamanan jalannya pertandingan. Mereka harus perbaiki lapangan dalam waktu dekat,” kata Joko.

Tempat latihan yang terpisah dari lapangan pertandingan juga menjadi syarat mutlak klub ISL, karena terkait aspek infrastruktur. Lalu yang jadi pertanyaan bagaimana proses verifikasi Liga yang akhirnya mengizinkan klub menggunakan stadion tersebut.

“Kondisi lapangan home ground Persiba Balikpapan juga agak bermasalah, tapi kalau Persebaya Surabaya bagus. Kami mengirimkan surat kepada beberapa klub, terkait lisensi klub profesional. Mereka harus memiliki lapangan latihan sendiri. Sebenarnya asalkan perawatan lapangannya bagus, kondisi rumput dan kerataannya pasti bisa dijaga,” terang Joko.

Ancaman evakuasi pertandingan home juga membayangi Arema, Persela dan Persiwa. Sebelumnya, Pelita Jaya terbelit dengan kondisi rumput Stadion Singaperbangsa, Karawang.

“Kami memberi kesempatan kepada klub tersebut untuk melakukan perbaikan. Kalau tetap tidak ada perubahan sampai laga home berikutnya, mereka harus bermain di tempat lain,” tegas Joko.

Laporan: Artha Tidar/GOSport

• VIVAnews
Salam Satu Nyali!

Bontang FC Paksa Persik Bermain Imbang


VIVAnews - Persik Kediri harus puas dengan hasil imbang 2-2 melawan Bontang FC di lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Brawijaya, Sabtu 17 Oktober 2009.
Gol Persik diciptakan Saktiawan Sinaga di menit pertama dan Mahyadi Pangabean di menit 72. Sementara gol Bontang dilesakkan oleh Aldo Bareto di menit 29 dan Satria Feri di menit 36.
Persik yang tertinggal 1-2 lebih dulu di babak pertama, mencoba meredam tempo permainan di babak kedua. Namun Bontang sebagai tim tamu rupanya tidak bisa dibendung begitu saja.

Di menit 55, Anda Hermawan membuka peluang bagi timnya. Dilanjutkan dengan beberapa peluang yang kembali didapat Bareto di menit 61 dan 66. Tapi keduanya masih bisa digagalkan kiper Fauzi 'Toldo'.

Menit 71, Saktiawan gantian melakukan counter attack pada tim tamu. Namun baik dari tendangan keras hingga sontekan pelan, masih belum mampu menaklukkan kiper Sumardi.
Namun serangan bertubi itu akhirnya membuahkan hasil ketika bola menyentuh kaki Mahyadi Pangabean. Putra Sumatera Utara itu melakukan tembakan keras dan sempat membentur pemain belakang FC Bontang.
Kiper Sumardi yang salah membaca arah bola, hanya terperangah saat melihat bola kembali masuk ke dalam jalanya. Gol ini membuat suasana pertandingan kembali memanas.
Pemain-pemain Macan Putih -julukan Persik- mulai bermain kasar, sedangkan punggawa Bontang malah mengulur waktu. Namun hingga wasit Armando Pribadi meniup peluit panjang, skor tetap tidak berubah yaitu 2-2 untuk kedua tim.

Hasil ini ditanggapi suka cita oleh kubu Bontang FC. Pemain tim tamu itu langsung bersorak dan saling berpelukan karena mampu mencuri poin di kandang Persik.
• VIVAnews
Salam Satu Nyali!

Jelang Persebaya Vs Persisam, Aji Santoso: Saya Tidak Akan Main Mata

Sabtu, 17 Oktober 2009 12:43:31 WIB
Reporter : M. Syafaruddin



Surabaya (beritajatim.com) - Pada pertandingan pertama lawan Persik Kediri, Persisam hanya mampu bermain imbang 0-0. Hasil itu membuat publik menduga Persisam sengaja mengalah dengan Persik. Bagaimana tidak, sebagian besar skuad Elang Borneo merupakan mantan punggawa tim asal Kota Tahu itu.

Kini Persisam harus berhadapan dengan Persebaya, Minggu (18/10/2009) di stadion Gelora 10 Nopember besok malam. Pertandingan akan berlangsung sangat seru, sebab pelatih Persisam, Aji Santoso merupakan legenda hidup bagi Bajul Ijo.

Ketika masih berstatus pemain, Aji pernah membawa Persebaya juara Ligina untuk pertama kalinya pada tahun 1997. Saat itu, Aji lah kapten sekaligus motor Bajul Ijo. Aji juga dianggapsebagai dewa penyelamat karena telah meloloskan Persebaya ke Superliga melalui drama babak playoff lawan PSMS Medan.

Meski punya keterkaitan emosi yang kuat dengan Persebaya. Namun Aji berjanji akan profesional. "Saya tidak pernah menodai perkerjaan saya sebagai pelatih. Kini saya melatih Persisam, tentu saya harus mati-matian bela klub saya. 100 persen saya akan bela Persisam," kata Aji kepada beritajatim.com, Sabtu (17/10/2009) pagi tadi.

Tak hanya Aji yang pernah bermain dan singgah di Persebaya. Dua pemain Persisam, yakni Danilo Fernando dan Hamka Hamzah juga pernah merasakan atmosfer Kota Surabaya. Khusus untuk Danilo, mantan pemain Petrokimia Gresik itu pernah membawa Bajul Ijo juara Ligina tahun 2004 silam.[sya/ted]

copas dari bejat.com

Salam Satu Nyali!

Persebaya Buka Kran Seleksi Hingga Akhir Oktober

Sabtu, 17 Oktober 2009 13:23:04 WIB
Reporter : M. Syafaruddin



Surabaya (beritajatim.com) - Saat ini Persebaya tengah menyeleksi tiga pemain asing. Dua dari Turkmenistan dan satu dari Argentina. Memang hingga kini Persebaya masih membuka kran seleksi pemain. Padahal kompetisi Superliga sudah bergulir.

Pelatih Persebaya, Danurwindo, Sabtu (17/10/2009) mengatakan, timnya tetap akan membuka seleksi pemain hingga batas terakhir pendaftaran pemain di PT Liga Indonesia
�30 Oktober mendatang. "Siapa saja yang mau masuk silahkan datang. Kita buka pintu lebar-lebar untuk semua pemain," ucap Danur kepada beritajatim.com.

Hal itu dilakukan karena hingga kini Persebaya belum menemukan sosok pemain belakang yang ideal untuk berduet dengan Anderson Da Silva. Persebaya memang punya pemain muda berkualitas yakni, Djayusman Triasdi. Namun tenaga mantan pemain PSM itu tidak bisa dipakai.

Bersama Lucky Wahyu, Djayusman merupakan punggawa Timnas U-23 yang diproyeksikan untuk SEA Games
�Desember mendatang. "Mungkin keduanya sudah di Persebaya lagi pertengahan Desember," ucap manajer Saleh Ismail Mukadar.

Saat ini ada tiga pemain yang mengikuti seleksi di Persebaya. Dua pemain asal Turkmenistan Dayanch dan Mekan Nasyrov. Nama terakhir merupakan mantan gelandang bertahan timnas Turkmenistan dengan koleksi 25 caps. Serta mantan pemain Persiraja, Leonardo Felicia.

Mengenai pemain seleksinya, Danur masih belum bisa memberikan banyak komentar. Namun ia memuji gaya main Nasyrov. "Ini pemain sangat gesit, mau lari dan juga sangat gesit. Namun kita akan lihat lagi," pungkas mantan pelatih Persija dan Persema itu.[sya/ted]
copas dari Bejat.com

Salam Satu Nyali!

Perkenalan

Selamat datang ISL 2009/2010....
kita sambut....

Persebaya Surabaya....


BRAVO..!!!
PhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucket