Senin, 19 Oktober 2009

Bajul Ijo Tersubur, Striker Persela dan Arema Masih Mandul

Senin, 19 Oktober 2009 09:34:59 WIB
Reporter : M. Syafaruddin



Surabaya (beritajatim.com) - Jatim merupakan daerah di Indonesia dengan kontestan Superliga paling banyak. Bayangkan, dari 18 kontestan, lima diantaranya adalah klub asal provinsi di ujung timur Pulau Jawa ini. Persebaya Surabaya, Persela Lamongan, Arema, Persema Malang dan Persik Kediri, merupakan jajaran klub papan atas yang siap bersaing untuk mereput kampiun Superliga.

Hingga masuk pekan kedua Superliga, tim-tim asal Jawa Timur masih bertengger di sekitar 10 besar klasemen. Bahkan dua klub asal Jatim, Persela dan Persebaya berhasil merangsek ke peringkat empat besar. Laskar Joko Tingkir duduk di peringkat ketiga, sedangkan Bajul Ijo satu strip di bawahnya. Sekarang mari kita telususi satu per satu.

Persela. Dari dua laga yang berlangsung di stadion Surajaya, Lamongan, Laskar Joko Tingkir berhasil menyapu bersih poin kandang. Menang lawan Pelita Jaya dilaga perdana melalui dua gol Martins Zada, anak asuh Widodo C Putra itu kembali menuai poin ketika menjamu Persitara juga melalui gol Zada.

Meski untuk sementara brada di posisi empat, Persela nampaknya harus melakukan evaluasi. Sebab lini depan mereka tergolong mandul. Dari tiga gol yang berhasil disarangkan, semua berasal dari kaki gelandang serangnya, Zada. Padahal Persela sudah mendatangkan duet maut asal Persibo, Syamsul Arif dan Varney Pas Boakay.

Jika Persela mampu menuai poin sempurna didua laga awal mereka, Persebaya harus rela kehilangan dua poin. Sebab, saat meladeni Bontang FC, mereka bermain imbang 2-2. Namun rasa haus kemenangan terbayar lunas ketika Persebaya melumat Persisam Samarinda dengan skor telak 5-2. Untuk sementara Persebaya nangkring di posisi keempat dengan empat poin dari dua pertandingan.

Persebaya mungkin menjadi tim tersubur di Superliga saat ini. Dari dua pertandingan, total tujuh gol sudah mereka buat. Padahal, dua pemain asing yang terkenal garang di kotak penalti, Ngon A Djam dan John Tarkpor masih belum bergabung. Tapi bukan berarti Bajul Ijo tak lepas dari catatan. Lini belakang menjadi titik yang harus segera dibenahi, karena mereka sudah kebobolan dua gol dari dua pertandingan.

Setelah membahas Persebaya, kini saatnya menyebrang ke Malang dimana Arema dan Persema dilahirkan. Dari dua laga yang dijalani di stadion Kanjuruhan, Singo Edan mampu merangkumkan empat poin dan berada di peringkat enam klasmeen sementara. Menang lawan Persija di pertandingan pembuka dengan skor 1-0, Ongis Nade justru imbang lawan PSPS Pekanbaru di pertandingan kedua dengan skor 0-0.

Masalah cetak gol mungkin menjadi penyakit bagi Arema saat ini. Meski sudah mendatangkan striker Singapura, Noh Alam Shah, namun bukan berarti menyelesaikan urusan cetak gol Bagi Ongis Nade. Hingga kini Singo Edan menjadi tim asal Jatim yang peling pelit gol. Dari dua pertandingan, mereka hanya mencetek satu gol melalui sentuhan pemain tengahnya, M Fachrudin.

Nasib Arema sangat berbanding terbalik dengan saudara tuanya, Persema. Laskar Kan Arok kini bertengger di posisi delapan dengan torehan tiga poin. Skenario kedua tim asal Malang ini sangat unik. Jika Arema memang lawan Persija, Persema justru kalah dari Macan Kemayoran dengan skor telak, 1-3. Namun mereka bangkit di pertandingan kedua kala menghancurkan PSPS dengan skor, 3-2.

Persiapan Persema boleh jadi yang terpanjang diantara klub-klub Jatim lainnya. Namun hingga kini anak asuh Subangkit belum jua menuai hasil yang optimal. Duet Brima Pepito dan Jairon Feliciano juga belum padu. Memasukkan 4 gol dan kemasukan 5 lima gol. Sama halnya dengan Persebaya, lini belakang yang digawangi Semme Patrick masih perlu pembenahan jika tidak ingin menjadi bulan-bulanan striker lawan.

Dari lima klub asal Jatim, mungkin prestasi Persik Kediri yang boleh dibilang masih kurang greget. Sebab, dari dua pertandingan, Macan Putih hanya memperoleh dua poin dan nangkring di posisi 10. Imbang tampa gol lawan Persisam pada pertandingan pertama, Persik kembali gagal memuaskan pendukungnya ketika kembali bermain seri lawan Bontang FC, 2-2.

Musim ini Persik memang tampil seadanya. Meski mendatangkan Pato Morales dari Arema, namun kehilangan bintang-bintang seperti, Ronald Fagundes, Hamka Hamzah dan M Roby membuat Macan Putih kehilangan taring. Belum lagi masalah internal yakni pergantian pelatih dari Edy Paryono ke Gusnul Yakin.

Jika masih ingin bertahan di kasta tertinggi sepakbola nasional ini, Persik Kediri harus melakukan evaluasi. Gusnul mempunyai pekerjaan rumah yang cukup rumit, yakni bagaimana memadukan duat Saktiawan Sinaga dengan Pato. Selain itu, Ketua Umum Persik, dr Samsul Ashar harus segera menemukan formula agar anak asuhnya bermain greng.

Selain bersaing di klasemen, dua tim Jatim, Persela dan Persebaya juga bersaing untuk urusa El Pichichi atau topskor. Gelandang asing Persela, Martins Zada masuk dalam bursa pemain tersubur setelah mengkoleksi tiga gol dalam dua pertandingan. Selain Zada, pemain Persebaya, Andi Odang juga merangkumkan tiga gol. Hebatnya, tiga gol Odang diborong ketika Bajul Ijo pesta gol ke gawang Persisam Samarinda.

Memang terllau dini untuk menentukan siapa yang terbaik di Jatim dan Superliga. Namun catatan ini hanya sebagai rapor agar pelatih masing-masing klub tahu, apa dan bagaimana tindakan yang harus diambil agar tidak menjadi pecundang di Superliga. Semoga untuk musim ini tampuk juara Superliga 'pulang' ke daerah yang diklaim sebagai barometer sepakbola Indonesia.[sya/bjo]
Copas dari Beritajatim.com

Salam Satu Nyali!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucket