Senin, 19 Oktober 2009

8 Musim, 7 Kartu Kuning

Reporter : M. Syafaruddin


Bersama Persebaya, Anderson da Silva memang bukan wajah baru di pesepakbolaan Indonesia. Ia pernah enam tahun membela PSS Sleman. Kini ia merajut musim keduanya bersama skuad Bajul Ijo.

Sebagai seorang defender, Anderson acap kali harus berbenturan keras dengan pemain depan lawan. Tujuannya jelas, yakni melindungi agar kiper nyaman dengan kawalan yang ia berikan.

Seringnya berbenturan dengan striker atau lawan tak membuat pemain asal Brasil ini 'panas'. Yang membanggakan, dalam delapan tahun berkiprah di jagat sepakbola tanah air, ia termasuk pemain yang sangat disiplin dan mantaati aturan. Selain itu, ia juga bukan tipikal langganan kartu.

"Kalau kartu kuning saya masih ingat. Sejak saya main di Indonesia, kartu kuning yang saya dapatkan jumlahnya tujuh dan satu kartu merah," kata Anderson kepada beritajatim.com.

Lanjutnya, kartu merah ia dapatkan ketika masih berstatus pemain PSS Sleman. Minimnya jumlah kartu kuning yang diterima membuat namanya tidak termasuk dalam daftar 'black list' PT Liga Indonesia. "Sudah lama sekali, saya tidak ingat tahun berapa. Yang saya ingat, saya dapat kartu merah karena berantem dengan pemain lain," papar bapak dua anak itu.

Saat ini, Anderson menjadi satu diantara tiga pemain belakang yang dianggap 'tetua' oleh pemain Persebaya. Sebelum berduet dengan Djayusman Triasdi, musim lalu dia menjadi pasangan Bobby Satria. Kini tugas berat diembannya, selain harus menjadi pemimpin tim menggantikan Endra Pras yang masih cedera, ia juga diharapkan mampu menularkan ilmunya ke pemain muda seperti, Sunaji dan Sofi Hermawan.

Tapi sayang, catatan Anderson ternoda pada laga perdana Persebaya saat menjamu Bontang FC yang berakhir imbang 2-2, Rabu (14/10/2009) kemarin. Pasalnya, satu dari dua gol Bontang, tercipta akibat kesalahannya. [sya/kun]
Copas dari BEJAT.COM

Salam Satu Nyali!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucket